"Saya perkirakan normal paling cepat sebulan lagi," kata General Manajer PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Purnomo Willy ketika dihubungi wartawan, Rabu (30/9).
Purnomo mengatakan dalam kondisi normal, perbaikan trafo memakan waktu tiga pekan. Namun dalam kasus ini, katanya, perusahaan setrum pelat merah itu membutuhkan waktu lebih lama untuk memperbaiki trafo.
Sebelumnya dalam situs resmi PLN Ditribusi Jakarta Raya dan Tangerang, www.plnjaya.com, perusahaan telah menetapkan jadwal pemadaman bergilir hingga Selasa pekan depan. Pemadaman dibagi dalam tiga gelombang: pukul 08.00-12.00, 13.00-17.00, dan 18.00-22.00 WIB.
"Kami baru selesai rapat, masih menganalisa kondisi dan kebutuhannya seperti apa," katanya. "Tapi sepertinya butuh waktu lebih lama dari yang kami perkirakan."
Menurut dia, perbaikan menyita waktu lama lantaran harus ekstra hati-hati dengan listrik tegangan tinggi. Purnomo menjelaskan kerusakan trafo disebabkan oleh kegagalan isolasi trafo.
Normalnya, trafo diselubungi gas untuk melindungi aliran listrik. Namun dalam peristiwa kemarin, selubung gas tak menutupi trafo sehingga memunculkan api. "Makanya disebut kegagalan isolasi," ujarnya.
Dia menambahkan, PLN sudah memesan trafo baru dari Jawa Timur untuk mengganti trafo di gardu Cawang. "Berangkat hari ini dan sampai minggu depan," ucapnya. Sementara untuk Kembangan sudah ada persediaan trafo baru sehingga tinggal menunggu proses pemasangan.
PLN belum menghitung kerugian akibat kerusakan dua trafo tersebut. Namun, kata Purnomo, harga satu trafo mencapai Rp 70 miliar.
DESY PAKPAHAN