"Ini sebagai awal atau uji konsep dahulu," kata Deputi Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Pembiayaan Tito Murbianto, di kantor Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Jakarta, Rabu (19/8). Sehingga program pemilikan rusunami sewa-beli bisa berjalan lebih baik pada 2010 dan tahun-tahun berikutnya.
Lokasinya, kata Tito, akan ditentukan pada wilayah yang memiliki pasar proporsional dan tersebar. Wilayah yang dianggap proporsional itu antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan Batam. Dengan demikian, total unit yang direncanakan tidak harus berada pada satu tower.
Untuk merealisasikan program sewa-beli terhadap dua ribu unit rusunami tersebut, Kementerian Negara Perumahan Rakyat memperkirakan per unitnya memiliki harga Rp 90 juta. Sehingga total kebutuhan dana untuk merealisasikan program ini adalah Rp 180 miliar.
Rencananya kebutuhan dana itu akan diambil dari dana subsidi pemilikan rumah 2009. Hanya, rencana pengguliran program sewa-beli yang telah diusulkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani tersebut masih harus menunggu persetujuan. "Jadi sampai sekarang masih menunggu," ujar dia.
Jika disetujui, Kementerian Negara Perumahan Rakyat berencana membentuk Badan Layanan Umum (BLU) sebagai pengelola dananya. "Atau sementara waktu dana itu akan ditampung dahulu di rekening penampungan," tutur Tito.
Menteri Negara Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf Asy’ary menambahkan, pengguliran program sewa-beli bertujuan memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah. Sebab, selama ini banyak masyarakat yang kesulitan dalam memenuhi uang muka. "Jadi, nanti awalnya mereka sewa, sambil menabung uang muka yang akan digunakan untuk membeli," ungkapnya.
WAHYUDIN FAHMI