"Kami optimistis tak ada pemadaman yang sifatnya disengaja, karena sejumlah pembangkit mampu meningkatkan produksi daya," ujar Selamet Sunarto, Kepala Hubungan Masyarakat PLN Area Pelayanan Jaringan Tegal, Jawa Tengah, saat ditemui di kantornya, Selasa (18/8).
Krisis daya yang dialami perusahaan setrum pelat merah di kawasan Tegal itu bisa diatasi sejak awal 2009. Hal tersebut dibuktikan dengan jarangnya pemadaman listrik selama hampir delapan bulan. Meski begitu PLN tetap mengantisipasi kenaikan beban daya listrik akibat aktifitas keagamaan disaat beban puncak, yakni antara pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.
"Biasanya pada waktu tersebut banyak pelanggan yang mengunakan daya lebih dari biasanya," ujar Selamet. Ia memperkirakan, pada saat Ramadan mendatang terjadi kenaikan penggunaan daya listrik anatara 10 hingga 15 persen. "Rata-rata kenaikan antara 27 megawatt hingga 38 megawatt, itu terjadi saat beban puncak saat malam hari," katanya.
Selama ini PLN Area Pelayanan Tegal melayani 700 ribu pelanggan di empat daerah, meliputi Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang. Rata-rata beban daya listrik yang dikeluarkan mencapai 250 megawatt saat beban puncak dan 160 megawatt di luar waktu beban puncak.
Saat ini yang menjadi ancaman pemadaman listrik akibat kerusakan instalasi yang disebabkan pengaruh dari kondisi alam, seperti hujan dan angin besar. Meski begitu PLN tetap memantau untuk mengantisipasi adanya kerusakan tersebut.
EDI FAISOL