TEMPO Interaktif, Jakarta - Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral masih mengevaluasi usulan kenaikan harga elpiji 12 kilogram. "Segera kami akan beri keputusan soal itu," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo ketika dihubungi Tempo hari ini .
Menurut Evita, departemennya masih akan melakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan itu termasuk soal berapa besar dan periode kenaikannya.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil sebelumnya memberikan dukungan kepada PT Pertamina (Persero) untuk menaikkan harga elpiji itu sebesar Rp 100 hingga Rp 200 per kilogram secara bertahap.
Sofyan mengatakan elpiji 12 kilogram bukan barang subsidi dan Pertamina selama ini menjual di bawah harga keekonomian. Setiap tahunnya, Pertamina menanggung kerugian Rp 6 triliun dari penjualan elpiji itu.
Saat ini harga jual elpiji 12 kilogram mencapai Rp 5.250 per kilogram. Sedangkan harga keekonomian (harga pasar) sudah mencapai Rp 7.675 per kilogram.
SORTA TOBING