Pemerintah Aceh, ujar Nazar, telah mengundang beberapa investor listrik untuk menyediakan daya listrik yang lebih besar. "Kami telah menyampaikan ke Presiden dan Menteri terkait agar dipenuhi," ucapnya, menjelaskan. Keluhan itu ditanggapi dengan dibangunnya pembangkit listrik berdaya 2 x 100 megawatt sejak tahun lalu.
Pembangunan pembangkit ini ditunggu sekitar 50 perusahaan dari dalam dan luar negeri yang siap berinvestasi di Aceh. Sumber tenaga untuk pembangkit yang potensial di Aceh adalah batu bara dan air. Nazar mengakui kini pasokan listrik ke Aceh sebagian besar berasal dari Sumatera Utara. Kebutuhan penduduk Aceh saja kini mencapai 200 megawatt. "Itu belum termasuk industri," paparnya.
Daya listrik dari seluruh pembangkit di Aceh saja, menurut dia, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya, apalagi untuk kebutuhan industri. "Maka listrik di Aceh sekarang diatur. Ada yang sehari dimatikan beberapa jam," tutur Nazar yang menyebutkan beberapa hotel memasok energinya dengan bantuan genset.
DIANING SARI