TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara maskapai penerbangan Sriwijaya Air Ruth Hanna Simatupang menyatakan perusahaannya sudah melakukan langkah penyemprotan disinfektan seperti instruksi Departemen Perhubungan. Penyemprotan tersebut tidak hanya dilakukan pada pesawat rute luar negeri saja, tapi juga terhadap pesawat rute-rute domestik.
"Atas usaha itu, kami bersyukur sampai saat ini belum ada keluhan dan laporan tentang kasus flu babi di pesawat kami," kata Hanna melalui telepon.
Manajemen Sriwijaya Air juga berencana menyiapkan tempat cuci tangan bagi penumpangnya yang akan masuk dan baru keluar dari pesawat. Ia berharap penyiapan tempat cuci tangan itu juga bisa diterapkan oleh seluruh bandara, terutama bandara internasional.
"Penempatannya bisa dilakukan di boarding gate, yaitu dengan menyiapkan dua botol disinfektan untuk cuci tangan," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura II, Trisno Haryadi, mengatakan bandara kelolaanya sejauh ini baru sebatas menerapkan pemasangan sensor panas tubuh. Sedangkan langkah-langkah pencegahan lainnya dilakukan oleh Departemen Kesehatan melalui Kantor Kesehatan Bandara. "Jadi belum ada tindakan khusus," kata Trisno.
Sebelumnya, Departemen Perhubungan menyatakan sudah mengaktifkan sensor panas tubuh guna mencegah masuknya virus flu babi ke Indonesia. Bandara itu antara lain Soekarno-Hatta (Tangerang, Banten), Ngurah Rai (Denpasar, Bali), Juanda (Surabaya); Halim Perdana Kusuma (Jakarta), Hang Nadim (Batam), Hasanuddin (Makassar), Sepinggan (Balikpapan), Adisutjipto (Yogyakarta), Adisumarmo (Solo), dan Sultan Mahmud Badarudin II (Palembang).
WAHYUDIN FAHMI