TEMPO Interaktif, Jakarta -Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil mengatakan privatisasi perusahaan milik negara mungkin tidak akan dilakukan sampai akhir tahun ini. "Saya pikir tidak ada sampai akhir tahun, mungkin setelah pemerintahan baru," kata Sofyan seusai pelantikan pejabat Badan Pelaksana Pengembangan Wilayah Suramadu di Departemen Keuangan, Jumat (3/7).
Menurut Sofyan, rencana privatisasi ini harus mundur meskipun Departemen Keuangan sempat membuka perizinan privatisasi kembali. Selain kondisi pasar yang masih lesu akibat krisis keuangan global, rencana penawaran perdana saham perusahaan milik negara kepada publik urung dilakukan karena waktu yang tersedia sangat sempit.
Sepanjang tahun ini pemerintah merencanakan privatisasi 30 perusahaan milik negara, tapi belum ada satu pun yang terealisasi. Bahkan privatisasi lima badan usaha milik negara yang dinilai paling siap go public terancam tertunda. Padahal privatisasi lima badan usaha itu sudah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat pada 2009.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu mengungkapkan dua badan usaha milik negara yang paling siap melakukan initial public offering tahun ini adalah PT Bank Tabungan Negara dan PT Pembangunan Perumahan. "Keduanya yang paling siap," kata Said.
AGOENG WIJAYA