"Oktober selesai dengan kapasitas tahap pertama sebesar 250 ribu kilo liter," kata Presiden Direktur AKR Haryanto Adikoesoemo di Jakarta, Rabu (1/7).
Haryanto mengatakan investasi pembangunan fasilitas di Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu menelan biaya US$ 110 juta. Selain tempat penyimpanan, perusahaan juga membangun dua dermaga untuk kapal tanker dengan bobot 65 ribu ton dan 80 ribu ton.
Ia menambahkan setelah tahap pertama tersebut rampung, perusahaan akan melanjutkan pembangunan tahap dua. Kapasitas penyimpanan tahap kedua sebesar 225 ribu kilo liter dengan biaya investasi US$ 40 juta. "Karena tinggal menambah tangki saja, tapi belum tahu kapan realisasinya," katanya.
Proyek ini dimulai pada Oktober tahun lalu oleh Jakarta Tank Terminal. Perusahaan itu merupakan anak usaha AKR Corporindo dengan kepemilikan saham 51 persen. Sisa saham dimiliki olek Royal Vopak, perusahaan Belanda.
DESY PAKPAHAN