Produsen sepatu dan pernak-pernik olahraga itu mengatakan, setelah pasar saham ditutup pada Rabu (24/6) waktu setempat pendapatan mereka setara laba US$ 0,99 per lembar pada kuartal keempat tahun lalu.
Nike meraup pendapatan US$ 4,71 miliar atau sekitar Rp 48,55 triliun selama periode tersebut. Tapi jika dibandingkan dengan tahun lalu, Nike menurunkan labanya US$ 0,98 per lembar dengan pendapatan US$ 5,088 miliar atau sekitar Rp 52,48 triliun.
Analis yang dikenal sering mengamati pergerakan perusahaan itu memperkirakan Nike hanya bisa mengucurkan laba US$ 0,96 per saham dengan penjualan US$ 4,721 miliar atau setara Rp 48,69 triliun. Demikian menurut kesimpulan Thomson Reuters, lembaga konsultan perdagangan terkemuka.
Keuntungan kotor Nike selama kuartal tersebut menurun 43,4 persen bila dikomparasikan dengan laba kotor 45,8 persen tahun lalu.
Namun saham Nike justru merosot sekitar lima persen pada perdagangan Rabu lalu. Saham Nike diperdagangkan 0,97 persen lebih rendah di level US$ 53,02 di New York Stock Exchange, New York.
Selama kuartal terakhir, Nike mengurangi sejumlah posisi di manajemen dan memangkas lebih dari 1.750 karyawan di seantero dunia atau lima persen dari jumlah karyawannya. Sekitar 500 pegawai kehilangan pekerjaan di markas besar Nike di Beaverton, Oregon, Amerika Serikat.
CNBC.COM | BOBBY CHANDRA