TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah menilai upaya menjaga pemulihan kondisi ekonomi tetap perlu dilakukan meski kondisi perekonomian telah menunjukkan perbaikan signifikan sejak Maret 2009.
Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Perekonomian, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan membaiknya kinerja ekonomi saat ini merupakan pemulihan awal yang masih sangat rapuh karena sentimen positif masih belum terpatri cukup dalam. ” Terlalu cepat mengatakan ekonomi sudah pulih,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan dan Perbankan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis (28/5).
Dia mengakui pembalikan kondisi ekonomi memang sudah dimulai sejak akhir triwulan pertama 2009. Selama tiga bulan pertama itu, pertumbuhan ekonomi dilaporkan mencapai 4,37 persen, atau lebih baik dari ekspektasi beberapa lembaga multilateral yang pesimistis proyeksi pemerintah sebesar 4,3-4,8 persen bisa tercapai.
Dari pasar modal dan valuta asing, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah semakin baik. Hingga 25 Mei 2009, IHSG tercatat di level 1881,7 jauh lebih tinggi dari posisi terendah 1.256 pada 2 Maret 2009. Pada saat yang sama, rupiah juga semakin kuat di posisi Rp 10.290 per dolar Amerika Serikat, jauh lebih rendah dibanding nilai tukar per 20 Februari 2009 ketika mencapai Rp 12.100 per dolar Amerika Serikat.
AGOENG WIJAYA