Penandatanganan kesepakatan kerjasama tersebut dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Hasan Wirajuda dan Menteri Negara untuk Kerjasama Internasional Qatar Khaled Muhammad Al-Attiyah. Setelah penandatangan ini, Presiden Yudhoyono akan mengadakan jamuan makan siang untuk delegasi negara Timur Tengah itu.
Juru Bicara Presiden Dino Patti Jalal menyatakan volume perdagangan dengan Qatar terus meningkat. Pada 2008 volume perdagangan antara kedua negara mencapai US$ 348,56 juta atau meningkat dibandingkan 2007 yang mencapai US$ 188,21 juta.
Namun, ekspor indonesia ke Qatar 2008 mencapai US$ 85,92 juta atau menurun 41,30 persen dibanding 2007 yang mencapai US$ 147,36 juta. Hal ini disebabkan penurunan atas produk kertas, tekstil, suku cadang mesin, kayu olahan, dan kayu gelondongan.
Sedangkan impor Indonesia dari Qatar justru meningkat 527 persen dari US$ 41,85 juta pada 2007 menjadi US$ 262,64 juta pada tahun lalu. Hal ini dikarenakan kebutuhan gas dalam negeri yang terus meningkat.
Di sektor investasi, pengusaha Indonesia ikut berkonstribusi dalam pembangunan di Qatar, antara lain di sektor pengembangan industri gas, pembangunan sarana infrastruktur, dan konstruksi bangunan. Di pihak lain, Indonesia mengharapkan investasi Qatar di sektor kelistrikan, agribisnis, dan infrastruktur.
GUNANTO E.S.