"Saya yakin instrumen investasi ini akan digunakan," ujar Managing Director IMF Dominique Strauss-Kahn di sela pertemuan IMF dan Bank Dunia di Washington, Jumat (25/4). "Sekarang kami dan beberapa kreditur sedang mendiskusikan cara implementasi dan jumlah obligasi yang akan diterbitkan."
Menurut dia, surat utang itu akan menawarkan fleksibilitas, sedangkan tingkat suku bunganya dipatok pada nilai kurs valuta asing IMF yang dikenal dengan nama Special Drawing Rights.
IMF kini mencari lebih banyak uang untuk mendanai negara anggotanya agar bertahan di tengah kondisi terburuk sepanjang sejarah institusi yang berumur 64 tahun tersebut.
Sebelumnya, IMF belum pernah menerbitkan obligasi. Negara yang dikabarkan tertarik membeli surat utang IMF antara lain adalah Cina dan Brasil.
Namun Menteri Keuangan Brasil Guido Mantega menilai proposal obligasi IMF masih prematur dan belum layak. Ia mengatakan, Brasil menginginkan hasil (yield) yang lebih besar dibanding surat utang pemerintah Amerika Serikat.
Mantega juga menyatakan kontribusi dari empat negara berkembang terbesar, yakni Brasil, Rusia, India dan Cina, masih bersifat sementara sampai suara mereka lebih dipertimbangkan oleh petinggi IMF dalam pembuatan keputusan.
REUTERS| BLOOMBERG | BUNGA MANGGIASIH