“Investor tampaknya masih berhati-hati,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, Rahmat Waluyanto, lewat pesan pendek kepada Tempo, Selasa (24/3).
Jumlah penawaran yang masuk terhadap lelang surat utang seri SPN20100311 yang akan jatuh tempo pada 11 Maret 2010 mencapai Rp 6,775 triliun, jauh lebih besar ketimbang jumlah penawaran terhadap seri FR0030 yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2016, yakni sebesar Rp 2,280 triliun.
Meski demikian, dia menilai hasil lelang juga menunjukkan permintaan terhadap surat utang negara masih tinggi karena jumlah penawaran yang masuk cukup besar, yakni mencapai Rp 9,055 triliun.
Kepercayaan dunia internasional tampaknya juga masih terjaga karena jumlah penawaran investor asing mencapai 40 persen dari total penawaran lelang. “Apalagi tingkat imbal hasil (yield) yang diberikan cukup rendah. Ini memberikan sinyal proyeksi penurunan suku bunga,” ujarnya.
Seperti diberitakan, pemerintah menyerap Rp 2 triliun dari penjualan surat utang negara seri SPN20100311 dan FR0030, atau sama dengan target indikatif pada pengumuman lelang pekan lalu.
AGOENG WIJAYA