Sebaliknya, dolar Amerika jatuh karena investor khawatir kebijakan akan menaikkan inflasi. Nilai tukar dolar terhadap euro mengalami kejatuhan terbesar sejak September 2000. "Ini merupakan langkah yang sangat besar," kata Manajer New York Life Investment Management Thomas Girard seperti dikutip Bloomberg, Kamis (19/3).
Ia mengatakan langkah itu seperti memberi batasan yang jika dilewati akan menimbulkan masalah.
Hasil pertemuan Bank Sentral kemarin menyatakan The Fed akan membeli surat utang pemerintah senilai US$ 300 miliar dalam 6 bulan ke depan. Sebanyak US$ 750 miliar dialokasikan untuk membeli surat berharga berbasis hipotek.
Rencana itu mengerek naik sejumlah bursa saham di Wall Street. Indeks Dow Jones menguat 90,88 poin atau 1,2 persen ke 7.486,58. Indeks Standard & Poor's 500 naik 16,23 poin atau 2,1 persen ke level 794,35. Penguatan juga terjadi di indeks Nasdaq sebesar 29,11 poin atau dua persen ke 1.491,22.
DESY PAKPAHAN