Deputi Bidang Perikanan dan Pertanian Kementerian Negara Koordinator Perekonomian Bayu Krisnamurti menjelaskan, pemantauan harga dilakukan di 66 kota. "Harga masih stabil karena ada kekhawatiran pemilu akan mengganggu pasokan," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/3).
Kenaikan harga bawang merah diikuti gula pasir sebesar 3,08 persen. Menurut Bayu, harga akan kembali normal setelah masa giling yang jatuh pada April-Mei.
Masa giling Provinsi Lampung diprediksi jatuh pada minggu pertama dan kedua April. Sementara masa giling Provinsi Jawa akan jatuh pada awal Mei. "Dua minggu lagi harga kembali normal," ujar Bayu.
Dia melanjutkan, harga minyak goreng curah yang biasanya berfluktuasi terhadap minyak goreng kemasan, hingga minggu ketiga Maret juga tercatat stabil dengan kenaikan 2,3 persen. Sedangkan harga minyak goreng kemasan turun 0,6 persen.
Menurut Bayu hal itu merupakan pengaruh dari penjualan Minyakita yang bertujuan meredam fluktuasi harga. "Sebagian konsumen kemasan pindah ke Minyakita, dan sebagian konsumen curah juga ke Minyakita," ucapnya. Namun Bayu mengaku belum memiliki data mengenai hal itu.
Bahan pokok lainnya seperti beras umum, beras termurah, dan terigu mengalami kenaikan harga sebesar 0,37 persen, 0,21 persen, dan 0,6 persen. Daging ayam, sapi, dan telur turun 2,47 persen, 0,15 persen, dan 0,8 persen. Penurunan terbesar terjadi di cabe merah sebesar 4,78 persen.
Dengan kondisi harga ini, Bayu optimistis dapat menekan besaran angka inflasi yang diumumkan Badan Pusat Statistik pada awal bulan depan. "Dilihat dari harga, sepertinya (inflasi) kecil. Tidak akan beri tekanan ke inflasi," tuturnyanya.
Untuk menjamin pasokan selama pemilu, menurut Bayu, pemerintah akan lebih mengutamakan pasokan bahan pokok yang mudah rusak seperti daging, telur, dan sayur. "Kami berharap peserta kampanye beri kesempatan kepada angkutan kebutuhan pokok," kata dia.
RIEKA RAHADIANA