TEMPO Interaktif, Jakarta: Direktur Jenderal Bea Cukai Anwar Suprijadi mengaku heran dengan tudingan polisi bahwa pejabat di direktorat yang dipimpinnya terlibat dalam penyelundupan Blackberry. Sebab dalam pertemuan dengan para petinggi beberapa waktu sebelumnya, polisi sama sekali tak menyampaikan indikasi tersebut. "Tunggu hasil penyidikan," kata Anwar saat dihubungi Tempo, Jumat (13/3) malam.
Tadi siang, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji, memastikan ada pejabat yang membantu masuknya 10 kontainer barang elektronik di Tanjung Priok dua pekan lalu. Menurutnya, pejabat itu telah meloloskan dokumen kesepuluh kontainer tersebut. Saat ditanya apakah oknum itu pejabat bea cukai, "Masa pejabat kelurahan," jawabnya.
Ia menegaskan kasus ini tengah disidik oleh polisi bekerjasama dengan tim dari Pemberantasan Penyelundupan (Kabid P2) Bea Cukai Tanjung Priok yang dipimpin Heru Sulastyono.
Petugas Bea dan Cukai pada 27 Februari lalu menyita 10 kontainer berisi ribuan peralatan elektronik, seperti telepon seluler BlackBerry, komputer jinjing, dan kamera digital. Kontainer masuk melalui jalur hijau menggunakan kapal asal Singapura dan diletakkan di tempat penampungan sementara PT Mustika Alam Lestari di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut dokumen importir Hansaram, isinya alat kesehatan.
NIEKE INDRIETTA