Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian Agus Tjahayana mengatakan krisis ekonomi membuat sejumlah negara melakukan proteksi atas industri dan produk lokalnya. Industri yang paling terkena dampak langsung dari perlambatan ekonomi dunia adalah industri yang memiliki penjualan ekspor sangat tinggi seperti tekstil dan sepatu. "Biasanya industri tumbuh 5-7,5 persen setahun," kata Agus di Jakarta, Rabu (11/3).
Dia menjelaskan, industri tekstil menjual sekitar 70 persen produksinya ke luar negeri. Sementara industri sepatu mengekspor 50-60 persen hasil produksinya. Pemerintah, katanya, saat ini tengah mencoba meningkatkan permintaan dalam negeri melalui paket stimulus untuk menjaga pertumbuhan industri.
Semula, pemerintah memperkirakan pertumbuhan industri pada 2009 tumbuh 3,6-4,6 persen. Revisi pertumbuhan industri terjadi pada sektor industri tekstil dan produk tekstil, alat angkut, mesin dan peralatan, pupuk, kimia, barang dari karet, serta barang kayu dan hasil hutan.
EKO NOPIANSYAH