"Ini bagian dari program perluasan jaringan dan mendukung perkembangan bisnis sejak tahun 2009 hingga tahun-tahun mendatang," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, di sela-sela acara World Islamic Economic Forum di Jakarta, Senin (2/3).
Garuda akan menggunakan sistem pembiayaan dengan cara leasing atau sistem sewa untuk merealisasikan pengadaannya. Pasalnya, cara ini dianggap tepat untuk menjaga program peremajaan armada.
Sebab itu, Garuda menjalin kerja sama dengan Dubai Aerospace Enterprise, perusahaan layanan penyedia pesawat yang bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab. "Perusahaan ini bergerak di bidang penyewaan dan pembiayaan pesawat," kata Emirsyah.
Chief Executive Officer Dubai Aerospace Robert Genise menjelaskan, program sewa secara fleksibel yang ditawarkan perusahaannya akan menguntungkan maskapi penyewa. "Selain bisa mendorong peningkatan arus kas maupun pengembangan armada," kata Robert.
Lebih jauh ia menambahkan, perusahaannya juga akan menyiapkan pesawat tersebut khusus untuk Garuda. Rencananya pesawat pesanan Garuda akan dilengkapi teknologi terkini, lebih hemat bahan bakar, mesin ramah lingkungan, dan sistem hiburan artistik selama penerbangan.
Menurut Sekretaris Perusahaan Garuda Pujobroto, saat ini maskapainya mengoperasikan 56 pesawat dari berbagai pabrik besar di dunia. Mulai dari pesawat Boeing 737-400 hingga Airbus 330. "Separuhnya itu adalah milik Garuda sendiri," ucapnya.
Pada tahun ini Garuda berencana akan mendatangkan sekitar 14 pesawat baru. Delapan diantaranya merupakan jenis Boeing 737-800 NG yang dipesan dari Dubai Aerospace.
WAHYUDIN FAHMI