"Banyak agen penjual yang minta ditingkatkan jumlah jatah penjualannya. Ada yang sudah sampai dua kali ditingkatkan," katanya seusai sosialisasi Surat Berharga Syariah Negara di Hotel Borobudur, Rabu (18/2).
Namun, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto sebelumnya mengungkapkan jumlah penawaran telah mencapai Rp 3,466 triliun, jauh di atas target indikatif Rp 1,7 triliun.
Dahlan juga enggan menyebut agen penjual yang menerima permintaan melebihi jatah. Yang jelas, pada penerbitan sukuk ritel SR-001 ini pemerintah telah menunjuk 13 agen penjual, yakni Bank Mandiri, Danareksa Sekuritas, Bank Syariah Mandiri, BNI Securities, CIMB-GK Securities Indonesia, Citibank NA, HSBC, Reliance Sekuritas, Trimegah Sekuritas, Andalan Artha Advisindo Sekuritas, Anugerah Securindo Indah, Bahana Securities, dan Bank Internasional Indonesia.
Sukuk ini diterbitkan dengan masa penawaran mulai 30 Januari 2009 hingga 20 Februari 2009. Harga nominal sukuk ini Rp 1 juta per unit, dengan jumlah minimal pembelian Rp 5 juta dan kelipatannya. Sukuk ditawarkan berjangka waktu tiga tahun dengan imbalan atau kupon sebesar 12 persen per tahun.
Dahlan mengatakan, pemerintah saat ini memiliki banyak ruang untuk menyerap dana dari penerbitan surat berharga syariah negara. Apalagi, Komisi Keuangan dan Perbankan DPR-RI awal pekan ini baru menyetujui penggunaan barang milik negara senilai Rp 13,6 triliun sebagai aset jaminan.
AGOENG WIJAYA