TEMPO Interaktif, Jakarta: Investor asing kembali masuk ke industri perbankan nasional setelah Bank Indonesia (BI) secara resmi mengizinkan perusahaan keuangan dan investasi asal Inggris, Barclays Bank PLC mengakuisisi PT Bank Akita.
Menurut Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI Joni Swastanto mengatakan izin kepada Barclays untuk mengakuisisi Akita diberikan pertengahan Januari 2009 lalu. "Izin sudah kami berikan ke Barclays," kata Joni kepada Tempo di Jakarta, Senin (2/2).
Barclays membeli 457.875.000 saham atau setara 99 persen saham Bank Akita. Keduanya sudah menandatangani Akta Akuisisi Nomor 138 pada 30 Januari 2009. Barclays membeli saham milik Daniel Gunawan, Basuki Kumala, dan PT Orix Indonesia Finance. Setelah dikuasai Barclays Capital PLC, maka komposisi pemegang saham Bank Akita adalah Barclays Capital PLC 99 persen dan Daniel Gunawan 1 persen.
Bank Akita adalah bank nasional nondevisa yang pada akhir 2007 memiliki total aset Rp 943,454 miliar. Jumlah pendapatan bunga pada 2007 mencapai Rp 103 miliar dan laba bersih Rp 8,769 miliar.
Sebelumnya, Barclays dan Akita menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) pada 29 Agustus 2008. Barclays Capital PLC bermaksud mendirikan sebuah bank komersial dan retail di Indonesia karena Indonesia dinilai sebagai pasar yang menarik.
Perusahaan investasi itu juga melihat pertumbuhan Indonesia yang cukup kuat tapi pasar pinjamannya belum berkembang sehingga terdapat peluang bagi Barclays untuk memberikan nilai tambah di area ini.
Nama Barclays mulai terkenal di Indonesia, lantaran bank nomor dua terbesar di Inggris menjadi sponsor utama Liga Primer Inggris yang kerap menghiasi layar kaca para penggila sepakbola di Tanah Air.
EKO NOPIANSYAH