Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Premium dan Solar Turun Mulai Tengah Malam Ini

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta :Pemerintah pukul 00.00 WIB atau Senin (15/12) kembali akan menurunkan harga premium dari Rp 5.500 menjadi Rp 5000. Selain itu, harga solar pada waktu yang sama juga turun dari Rp 5500 menjadi Rp 4800.

"Saya telah ambil keputusan untuk menurunkan harga Premium dan Solar.Premium menjadi 5000 dan solar 4800.Berlaku pada tanggal 15 Desember 2008 pukul 00.00 WIB," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai memimpin Rapat Terbatas di Kantor Presiden Minggu (14/12).

Hadir dalam rapat ini Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Para Menteri Kabinet Indonesia bersatu khususnya Menteri-Menteri Bidang Perekonomian.

"Ke depan, jika tren minyak cenderung turun masih dimungkinkan, akan terus dipantau, semoga kecenderungannya turun karena asumsinya permintaan turun," ujar Presiden.

Menurutnya, penurunan tersebut juga mempertimbangkan faktor subsidi. "Kita rumuskan harga BBM (bahan Bakar minyak) yang tepat dan pantas saat ini," ujar Presiden.

Penurunan ini, jelasnya, juga dimaksudkan untuk menjaga inflasi sehingga momentum pertumbuhan terjaga dan daya beli masyarakat meningkat dan sektor riil tidak terpukul krisis.

Namun, ujar Presiden, harga minyak tanah tetap dan tidak turun."Karena pertumbuhan mengait pada pengangguran mengait pada ekspor dalam hal ini daya beli dan inflasi," kata Presiden.

Sementera itu, Menteri Keuangan yang juga Penjabat Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani menambahkan, dengan kebijakan ini diharapkan beban masyarakat dan industri saat krisis ini bisa diringankan. "Kita perkirakan penurunan ini bisa menurunkan inflasi akan turun antara 0,3 sampai 0,5," kata Sri Mulyani.

Kebijakan ini, ujar dia, sudah memasukan faktor daya beli sektor riil, dampak psikologis masyarakat supaya tetap terjaga ditengah ancaman krisis global, serta alokasi anggaran pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) masih dapat dijaga.

 "Keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi dampak krisis," kata Sri Mulyani.

Namun, apabila harga minyak mentah dunia tetap dalam tingkat yang rendah, sebut Sri Mulyani, maka harga premium akan disesuaikan setiap bulan mengikuti harga minyak mentah dunia dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi antara lain nilai tukar rupiah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Sri Mulyani, dengan adanya ketidakpastian fluktuasi harga minyak mentah dunia, pemerintah menetapkan harga premium dan solar agar tidak melebihi harga awal sebelum penurunan yaitu premium maksimum Rp 6000 per liter dan harga solar maksimum Rp 5.500.

Hal itu dimaksudkan agar masyarakat dan insutri terlindungi dari kemungkinan harga BBM yang melonjak lebih tinggi dibandingkan kondisi saat ini.

Soal kompensasi terhadap stasiun pengisian bahan bakar umum, ujar Sri Mulyani, mekanismenya akan dibicrakan dan ditetapkan Menteri Negara BUMN dan Pertamina.

"Biaya yang akan ditanggung oleh SPBU, biaya, mekanisme dan skema akan dibicarakan pihak-pihak itu sehingga persoalan langkanya BBM itu tidak terjadi lagi," kata dia.



ANTON APRIANTO | NININ DAMAYANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

24 November 2020

Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Hukum ekonomi mengatur bahwa BBM, yang bahan baku utamanya minyak mentah, memang harus naik harganya jika harga minyak mentah dunia naik. Harga minyak mentah dunia sudah naik lebih dari dua kali lipat atau 200 persen sejak 2016 berkisar US$ 32 per barel, dan saat ini melambung di kisaran US$ 80 per barel. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.


Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

30 September 2020

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti
Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.


Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

26 Maret 2020

Petugas meletakkan jeriken berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk layanan pesan antar BBM Pertamina di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020. Warga dapat mencoba layanan pesan antar BBM dan LPG ini lewat call center 135. ANTARA/M Risyal Hidayat
Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.


Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

19 November 2019

Polisi anti huru hara mencoba membubarkan pendemo di jalan raya terhadap kenaikan harga gas di Teheran, Iran 16 November 2019. [Nazanin Tabatabaee / WANA via REUTERS]
Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.


Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

25 September 2019

Direktur Shell Retail yang baru Waqar Siddiqui di acara Shell Apreciation Day pada Selasa 24 September 2019. Dok Shell.
Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru


Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

20 Agustus 2019

Tim operasi khusus Bakamla RI dengan Kapal patroli KN Bintang Laut-401 berhasil mengamankan satu kapal timah yang diduga melakukan kegiatan isap pasir timah tanpa dilengkapi dokumen. (sumber: Bakamla)
Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.


Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

27 Juni 2019

Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Kenaikan harga minyak dunia menyebabkan Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi, Pertamax, menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non-PSO Rp 9.800 per liter. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.


Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

5 Juli 2018

Petugas melakukan uji kendaraan bermuatan Pertamax dan Pertamax Dex di rest area tol Cipali KM 102, Jawa Barat, Rabu, 6 Juni 2018. Unit motoris satgas BBM ini memiliki kapasitas angkut hingga 50 liter. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.


Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

2 Juli 2018

Konferensi pers Posko Nasional ESDM untuk persiapan mudik lebaran 2018 di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Senin, 4 Juni 2018. Sumber: BPH Migas
Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.


2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

10 November 2017

SPBKB AKR. Akr.co.id
2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).