Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nama yang Membawa Hoki

image-gnews
Dianing Mahdiawaty (kanan) dan Septian Harriyoga, pembuat piala dan plakat dari Bandung. (foto: TEMPO/ Aditya Herlambang Putra)
Dianing Mahdiawaty (kanan) dan Septian Harriyoga, pembuat piala dan plakat dari Bandung. (foto: TEMPO/ Aditya Herlambang Putra)
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Delapan tahun lalu Septian Harriyoga, 31 tahun, Dianing Mahdiawaty, 27 tahun, dan tiga teman semasa kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung merintis "Java Craft".

Septian dan Dianing, yang baru bergabung pada 2004, mencoba berbisnis pembuatan barang-barang cendera mata. Namun, usaha mereka tak maju-maju.

Sampai April lalu. Waktu itu Dianing tengah melihat-lihat pameran properti di gedung Landmark, Bandung, dan bertemu dengan seorang lelaki tua, G.B. Weking. Di pameran itu Weking menjual buku-buku soal bisnis dan hoki. Niatnya membeli buku, tapi ia malah ditanya-tanyai oleh Weking soal bisnisnya.

Setelah bercerita soal Java Craft, ia disarankan mengganti usahanya dengan nama lain yang terdiri atas delapan huruf, jika ingin sukses.

Tanpa pikir panjang, akhirnya tiga hari kemudian ia mengganti nama Java Craft dengan "Cinnabar". Bisnisnya sih tetap sama: mengerjakan desain interior, cendera mata, dan elemen estetik.

Hasil kreasinya juga masih tetap sama, yakni memadukan unsur kayu, logam, batu, atau bahan sintetis. Ia dan suaminya pun masih berkarya di studio yang sama di Jalan Pagersari, Bojong Koneng, Bandung. Hanya namanya yang berganti.

Tapi, sejak berganti nama, pesanan seperti patung batu, logam, dan plakat memang mengalir deras. Terutama selama lima bulan terakhir. "Sejak ganti nama, kami makin maju," kata Dianing.

Tapi mengapa "Cinnabar"? Menurut lulusan Desain Interior ITB 2004 ini, Cinnabar adalah nama material pembentuk air raksa yang mengandung racun. "Jadi, kami ingin 'meracuni' orang-orang dengan produk kami, supaya balik lagi," ujar Dianing.

Septian, Dianing, dan kawan-kawan awalnya terjun ke bisnis ini hanya bermodal nekat. Jika ada pesanan, mereka akan meminta si pemesan memberi uang muka. Uang muka itulah yang dipakai sebagai modal kerja. Peralatan pun terkadang masih meminjam dari teman.

Hanya semangat dan tekad membara yang membuat Septian dan Dianing tetap bertahan. Bahkan, setelah ditinggal rekan-rekan mereka dan Java Craft sempat berantakan, keduanya tetap setia berada di jalur bisnis ini.

Septian mengenang, order pertama datang dari sebuah perusahaan rokok, senilai Rp 27 juta. Perusahaan rokok itu minta dibuatkan pisau pembuka surat dan pemberat kertas dengan kemasan kotak kayu untuk cendera mata sebanyak 60 set.

Order kedua datang dari pabrik tekstil di Purwakarta senilai Rp 15 juta. Manajemen ingin menghadiahkan pemilik pabrik yang berulang tahun ke-50 dengan plakat berlapis emas 18 karat ukuran 50 x 50 sentimeter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang unik, cendera mata ini berbahan logam duralum aluminium (duralium). Bagi Septian dan kawan-kawan waktu itu, pemakaian bahan campuran aluminium dan mangan ini tergolong baru. "Sekaligus ngetes ilmu," katanya.

Ada kenikmatan, kepuasan, dan tantangan tersendiri saat membentuk duralium. Bahannya yang getas, Septian menjelaskan, enak digergaji. Serbuknya juga tidak menempel seperti aluminium. Jika diampelas, permukaannya bisa sebening kaca dan tak kusam oleh panas dan hujan.

Tapi kelemahan bahan ini adalah mudah patah jika ditekuk. "Masalah ini yang menjadi tantangan untuk kami pecahkan," katanya.

Mungkin karena merasa terus mendapat tantangan dan bisa memuaskan pelanggan, Septian dan Dianing tetap bertahan.

Apalagi pabrik tekstil di Purwakarta itu ternyata puas dan kemudian jadi pelanggan. Mereka memesan lagi plakat berlapis emas 18 karat seharga Rp 20 juta dan sepasang plakat relief pabrik dengan nilai sama. Salah satunya bahkan dipersembahkan untuk Presiden Nigeria Olusegun Obasanjo ketika bertandang ke pabrik tersebut.

Kreasi Cinnabar kini terus berkembang dan makin dikenal. Untuk menjaga kualitas, menurut Septian, pesanan hanya dibatasi 60-70 unit. Jika ada yang tetap memaksa, pemesan biasanya diarahkan ke studio workshop lain.

"Hitung-hitung bagi rezeki ke yang lain, karena teman-teman juga sering kasih order ke kami," katanya. Setiap karya juga diberi garansi. Masa berlakunya tergantung jenis produk yang dipesan.

Dianing menambahkan, mereka berusaha membuat jenis atau model sebuah produk yang berbeda satu sama lain. Jika pesanan ada yang mirip, klien ditawari ide lain karena mereka tidak menerima pesanan yang modelnya sudah pasaran.

Soal omzet, Dianing mengaku, masih di bawah Rp 100 juta per pemesanan. Yang penting, order terus mengalir. Saat ini Cinnabar tengah menyelesaikan pembuatan sepuluh lampu manekin, pesanan sebuah distro pakaian di Bandung, senilai Rp 10 juta.

Mereka juga mendapat order patung batu menhir setinggi 5 meter yang akan menandai pengoperasian sebuah hotel baru di Kota Kembang seharga Rp 21 juta. Juga pengerjaan papan nama berbahan batu andesit dan logam duralium untuk sebuah lokasi wisata di Bogor.

Ke depan, Cinnabar ingin punya ruang pamer sendiri untuk perluasan jaringan pemesan. Pemasaran lewat tebar kartu nama juga dirasakan belum cukup. Sedangkan kalau ikut pameran gratis yang diadakan pemerintah daerah, malah tak tepat sasaran. "Kami ini usaha kecil tapi dengan pangsa menengah ke atas," kata Dianing.

Anwar Siswadi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

40 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 1 Maret 2024. Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung dari 1-3 Maret 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.


Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

49 hari lalu

Katrina Inandia, Head of Impact and Sustainability Amartha bersama Maya Tamimi, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia dalam kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2024 di Teluknaga, Provinsi Banten.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.


Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati. Foto: Canva
Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.


Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ketika ditemui di sela acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Kawasan Senayan Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).


Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (ketiga kiri), Mendag Zulkifli Hasan (kelima kiri), Dirut BRI Sunarso (ketiga kanan) dan Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto (kanan) meninjau pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 7 Desember 2023. Dalam pameran yang berlangsung hingga 10 Desember itu Presiden Jokowi mengungkapkan UMKM merupakan penopang ekonomi nasional yang mana 61 persen PDB nasional disumbang oleh UMKM dan 97 persen tenaga kerja di Indonesia diserap UMKM. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.


Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.


Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil


Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.


Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Beberapa produk dari UMKM Desa Babakan Kabupaten Pangandaran yang jadi sampel dalam acara bertajuk Pelatihan Media Sosial sebagai Sarana Branding Komunitas Perajin pada Rabu, 2 Agustus 2023.  TEMPO/Ananda Bintang
Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar


Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Penyandang disabilitas menyelesaikan pembuatan aneka kerajinan tangan di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia kawasan Cilandak, Jakarta, Selasa 4 Juli 2023. Kerajinan tangan berupa ikat rambut hingga rumah boneka berbahan kayu tersebut di jual secara daring dengan harga Rp. 15 ribu sampai Rp. 2,5 juta. Tempo/Tony Hartawan
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.