TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) belum siap menggelar paparan publik insidentil (public expose insidentil) pada hari ini, Selasa 4 November 2008 sebagaimana yang diminta oleh pihak otoritas bursa. "Kami belum siap, karena masih menyusun dan menyiapkan implikasi dari penjualan Bumi oleh Bakrie Brothers" kata Direktur Bumi, Eddie J Sobari, Selasa (4/11) dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia.
Eddie mengatakan kemarin Bursa Efek Indonesia mengirimkan surat yang meminta manajemen Bumi untuk menggelar paparan publik insidentil. Permintaan itu terkait ditandatanganinya perjanjian jual beli sekitar 35 persen saham Bumi yang dimiliki Bakrie Brothers kepada Northstar Pacific Limited. Alasan ketidaksiapan perusahaan disebabkan karena Bumi masih menyusun dan menyiapkan bagian atas implikasi transaksi penjualan sahamnya itu terhadap kinerja keuangan dan manajemen perseroan.
Direktur Energi Mega Persada Christian V Ponto menambahkan, Energi Mega masih berkoordinasi dengan Bakrie Brothers mengenai rencana program rasionalisasi portfolio investasi holding Bakrie tersebut.
Bumi berencana melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 Desember 2008 untuk meminta persetujuan penjaminan aset atau harta perseroan kepada para kreditornya. Penjaminan itu tidak terbatas pada gadai saham perusahaan pada anak perusahaan atau efek lain, fidusia atas tagihan rekening bank, klaim asuransi, persediaan, rekening escrow, serta jaminan lain untuk pembiayaan atau perolehan pinjaman perusahaan dan anak usaha.
ARI ASTRI YUNITA