Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asepsi: Regulator Belum Maksimal Tingkatkan UKM

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asepsi) menilai Departemen Koperasi sebagai regulator belum berperan maksimal dalam meningkatkan Usaha Kecil Menengah (UKM). "Karena kita selalu terlambat di dalam menghadapi kompetisi pasar," kata Ketua Asepsi Jawa Timur, Shahputra WR kepada Tempo News Room di Jakarta, Kamis malam. Menurut Shahputra, keterlambatan pelaksanaan di pasar bisa dilihat dari produk-produk UKM yang kalah dalam berkompetisi akibat dari aturan regulator sendiri. Dia mencontohkan pengusaha kecil batik yang bertebaran di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih mengalami kesulitan dalam pendistribusian, termasuk yang masuk ke Jakarta. Hal itu juga dialami oleh beberapa sektor lainnya. "Kita membuat makanan dan minuman apakah menjadi kekuatan kita sendiri," katanya. Dia juga menambahkan kasus lainnya seperti yang menimpa Cibaduyut dan Ceper. Shahputra mengatakan, aturan regulator yang begitu ketat sangat menyulitkan pihak perbankan untuk memberikan bantuan kepada UKM . "Sangat sulit perbankan memberikan jangkauan kepada UKM akibat dari ketatnya peraturan ini," katanya. Departemen Koperasi dan UKM, menurut Shahputra, seharusnya hanya sebagai pembuat kebijakan selayaknya peran regulator. Sedangkan, pemain bisnis pasarlah yang seharusnya menentukan. Saat ini UKM yang ada di Indonesia hampir mencapai 40 juta. Menurut Shahputra paling tidak satu UKM mempekerjakan 1-2 orang. "Jadi paling tidak ada 70 juta tenaga kerja yang terserap di UKM," ujarnya. Pemasukan dari UKM sendiri dari GDM menurut Shahputra mencapai 16,5 persen.Untuk bisa meningkatkan peran UKM dalam perekonomian nasional, Shahputra mengatakan, pemerintah harus memberikan langkah-langkah yang mendukung kemajuan UKM itu, antara lain dengan melakukan penguatan pasar serta memberikan jangkauan kredit oleh Bank Indonesia. Selain itu, kendala yang dihadapi oleh UKM antara lain menyangkut masalah legalitas. "Jadi sebaiknya pemerintah mendorong dipermudahnya legilitas perizinan bagi UKM," kata Shahputra.Namun, jika legilitas sudah didapatkan, UKM-UKM itu juga merasa khawatir dengan adanya peraturan pengenaan wajib pajak. Walaupun pihaknya tidak menganjurkan UKM-UKM tadi untuk tidak membayar pajak, tetapi hal ini diharapkan adanya pebedaan antara pengusaha yang besar dengan UKM. "Apakah harus sama antara dengan yang besar dengan yang kecil," katanya. Kalau seandainya hal itu tidak diperhatikan, lanjut dia, lambat laun UKM-UKM itu akan tergeser dan menutup usahanya. "Bisa jadi sangat memungkinkan kalau konsidinya seperti ini pada 2005 pengusaha-pengusaha asinglah yang akan bermain," kata Shahputra.Dengan diluncurkannya PT Usaha Kita Makmur Indonesia (PT UKM Indonesia) pada Kamis 27 malam, Shahputra berharap akan adanya kemudahan mengakses dan bantuan distribusi dan pemasaran. "Jadi kami para pelaku UKM sangat berharap PT UKM Indonesia ini akan membantu sebagai partner," kata Shahputra.Muhamad Nafi - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

43 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 1 Maret 2024. Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung dari 1-3 Maret 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.


Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

51 hari lalu

Katrina Inandia, Head of Impact and Sustainability Amartha bersama Maya Tamimi, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia dalam kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2024 di Teluknaga, Provinsi Banten.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.


Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati. Foto: Canva
Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.


Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ketika ditemui di sela acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Kawasan Senayan Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).


Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (ketiga kiri), Mendag Zulkifli Hasan (kelima kiri), Dirut BRI Sunarso (ketiga kanan) dan Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto (kanan) meninjau pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 7 Desember 2023. Dalam pameran yang berlangsung hingga 10 Desember itu Presiden Jokowi mengungkapkan UMKM merupakan penopang ekonomi nasional yang mana 61 persen PDB nasional disumbang oleh UMKM dan 97 persen tenaga kerja di Indonesia diserap UMKM. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.


Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.


Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil


Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.


Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Beberapa produk dari UMKM Desa Babakan Kabupaten Pangandaran yang jadi sampel dalam acara bertajuk Pelatihan Media Sosial sebagai Sarana Branding Komunitas Perajin pada Rabu, 2 Agustus 2023.  TEMPO/Ananda Bintang
Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar


Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Penyandang disabilitas menyelesaikan pembuatan aneka kerajinan tangan di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia kawasan Cilandak, Jakarta, Selasa 4 Juli 2023. Kerajinan tangan berupa ikat rambut hingga rumah boneka berbahan kayu tersebut di jual secara daring dengan harga Rp. 15 ribu sampai Rp. 2,5 juta. Tempo/Tony Hartawan
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.