Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Aslim Tadjudin, Senin (25/8), jika suku bunga SBI lebih tinggi, pengusaha akan menenamkam modalnua ke instrumen kontraksi tersebut. Ini tidak bagus, karena fungsi intermediasi (perbankan) tidak jalan, katanya.
Bank Indonesia, katanya, terus berupaya menurunkan suku bunga secara bertahap. Dengan kondisi makro ekonomi yang bagus saat ini, Aslim optimistis suku bunga bisa ditekan di bawah 9 persen.
Baca Juga:
Dia menegaskan, suku bunga yang rendah akan mendorong meningkatnya investasi dan tingkat konsumsi masyarakat. Sehingga, tercipta lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen akan tercapai.
Kendati demikian, Aslimmengatakan, bank sentral tidak mentargetkan suku bunga berada dalam kisaran tertentu. Alasannya, penurunan suku bunga sangat tergantung tingkat inflasi hingga akhir tahun. Yang kami perhatikan adalah real interest rate (suku bunga yang wajar). Yang cukup kondusif sekarang, kira-kira 2-3 persen sampai akhir tahun.
Nilai tukar rupiah, kata Aslim, juga akan terus menguat jika kondisi non ekonomi seperti politik dan keamanan tetap terjaga. Ia menilai nilai tukar saat ini sangat bagus meski sempat tersedak saat terjadi ledakan di hotel JW Marriott 5 Agustus silam.
Dia optimistis target kurs Rp 8.900 per dolar AS yang dipatok dalam APBN 2003 tercapai, bahkan di bawah yang ditargetkan itu. Sebab, kurs pekan ini bisa menembus angka Rp 8.425 per dolar AS. Ini bagus sekali untuk seluruh masyarakat.
Mengingat bank sentral sekarang ini menganut sistem kurs mengambang, katanya, tak ada target berapa nilai tukar rupiah hingga akhir tahun. Itu tergantung supply dan demand pasar, katanya. Bank Indonesia hanya bertugas menjaga agar fluktuasi rupiah tak terlalu tajam agar tidak mempengaruhi dunia usaha.
Berkaitan dengan suku bunga penjaminan yang masih tinggi, kata Aslim, itu disebabkan perhitungannya tergantung bunga deposito yang dimiliki oleh bank-bank JIBOR (Suku bunga pasar uang antarbank di Jakarta, yang jumlahnya sekitar 21 bank papan atas). Kalau suku bunga di bank JIBOR turun, otomatis bunga penjaminan juga turun meski sekarang ada marjin 100 basis poin.
Tapi, kata Aslim, saat ini suku bunga penjaminan sudah turun dari sebelumnya di atas 11 persen sudah di bawah 10 persen. Sekarang malah sudah di bawah 9 persen kan, katanya.
bagja hidayat - Tempo News Room