TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah menargetkan penduduk miskin pada 2004 mendatang jumlahnya menurun menjadi tinggal 14 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 30 juta orang. Ini dikemukakan Sekretaris Komite Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia Gunawan Sumodiningrat kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/7).
Gunawan menjelaskan, menurut data yang dimiliknya, jumlah penduduk miskin paling banyak terjadi pada 1999, yaitu 19 persen atau lebih dari 40 juta. "Ini akibat dampak krisis ekonomi yang sangat luar biasa," katanya. Adapun saat ini, menurut dia, jumlahnya sudah menurun menjadi sekitar 17 persen.
Secara umum, kata Gunawan, penduduk miskin itu adalah para petani dan nelayan yang hidup jauh di pedalaman dan pesisir. Sementara, di Ibukota, adalah masyarakat urban yang tidak mendapat kesempatan untuk mendapat pekerjaan yang layak. Oleh sebab itu, ia mengatakan, salah satu program pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan adalah membuka kesempatan kerja seluas-luasnya.
Namun, di sisi lain, Gunawan mengatakan, karakteristik kemiskinan di Indonesia disebabkan lemahnya moral dan semangat berusaha. Masyarakat umumnya lebih mengandalkan lapangan pekerjaan yang tersedia dibandingkan melalukan usaha sendiri. menyinggung soal rendahnya indeks pembangunan manusia, ia menegaskan hal itu juga merupakan dampak krisis yang masih terasa. "Mungkin dalam dua atau tiga tahun lagi indeksnya akan meningkat," ujarnya. (Adek Media Roza TNR)