Hal ini diungkapkan Menko Perekonomian, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, seusai membuka konferensi tahunan ISEI di Jakarta Hilton Convention Center, Rabu (14/11) pagi. Nanti kita lihat dari exercise tersebut dalam beberapa minggu, nanti kita baru bisa kasih tahu hasilnya [untuk menentukan apakah kerja sama dengan IMF berlanjut atau tidak], tutur Dorodjatun.
Dorodjatun mengatakan kerjasama dengan IMF itu merupakan paket yang sudah disiapkan sejak jaman pemerintahan Abdurrahman Wahid, dengan periode 1999 hingga tahun 2002. Jumlah keseluruhan paket adalah US$ 5 miliar.
Selain itu, Dorodjatun menambahkan, sebelum mengeluarkan keputusan berlanjut atau tidaknya kerja sama RI dengan IMF, pemerintah saat ini akan terlebih dahulu menyelesaikan LoI ke tiga dan ke empat yang termasuk dalam paket bantuan IMF senilai US$ 1,6 miliar untuk tahun 2001.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Budiono mengatakan pemerintah Indonesia mungkin akan memperpanjang kerja sama dengan IMF hingga tahun 2003. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan pasti dari pemerintah mengenai kelanjutan kerja sama tersebut.(sri wahyuni-tempo news room)