TEMPO Interaktif, Jakarta:Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi penutupan Senin (14/1) naik 4,062 poin ke level 415,837 dibanding penutupan sesi pertama. Sementara indeks saham paling kuat LQ 45 naik 1,186 poin ke level 87,878 dan indeks syariah 0,628 poin ke level 63,771. Kenaikan ini mengikuti tren penguatan harga sejak minggu lalu. Sugeng Purwahandaya, analis dari Inovasi Utama Sekurindo, mengatakan indeks akan cenderung naik pada minggu ini. Kenaikan indeks ini masih diramaikan oleh saham-saham konsumer seperti HM Sampoerna (HMSP) dan Gudang garam (GGRM). Ia juga mengakui bahwa indikasi masuknya pemodal asing semakin kelihatan. Selain itu hingga akhir penutupan transaksi perdagangan, kenaikan indeks juga disebabkan ramainya perdagangan saham Telkom (TLKM) dan Bank BCA (BBCA). Juga diramaikan oleh saham lapis kedua seperti Astra Argo Lestari (AALI) dan United Tractor (UNTR). Menurut dia, para fund manager masih akan mengalirkan dana ke bursa Jakarta, walaupun bursa regional mengalami penurunan. “Ini karena harga saham kita memang sangat rendah, sehingga mereka tidak akan peduli dengan kondisi market yang buruk,” ujar dia. Sementara itu pada penutupan perdagangan kali ini, terjadi 13.461 kali transaksi perdagangan dengan 766.864 saham berpindah tangan, senilai Rp 511,4 miliar. Sebanyak 58 saham mengalami kenaikan, 49 saham turun, dan 275 saham mengalami stagnan. Untuk saham-saham unggulan seperti Unilever (UNVR) mengalami kenaikan Rp 600 menjadi Rp 18.300, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 300 menjadi Rp 4.100, Telkom (TLKM) naik Rp 75 menjadi Rp 3.250, Bank BCA (BBCA) naik Rp 50 menjadi Rp 1.700. Sedang Astra Internasional (ASII) bertahan pada angka Rp 2.175. Sebaliknya Gudang garam (GGRM) turun 350 menjadi Rp 10.500. Indosat (ISAT) turun Rp 150 menjadi Rp 9.700. (Andi Dewanto-Tempo News Room)
Berita terkait
Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior
59 detik lalu
Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior
Biaya pendidikan STIP mencapai puluhan juta rupiah per semester