TEMPO Interaktif, Jakarta:Ada kecenderungan harga minyak dunia turun, menurut laporan terakhir Organization Petroleum Exportir Conference (OPEC), saat ini mendekati US$ 29 per barel. Kita harapkan bisa terus turun mendekati batas atas yang ditetapkan OPEC sebesar US$ 28 per barel, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (15/1). Harga minyak dunia mulai naik sejak pertengahan Desember 2002. Pekan lalu bahkan harga masih mencapai US$ 33 per barel. Penyebabnya dunia mengalami kekurangan pasokan minyak karena beberapa situasi. Di antaranya situasi politik di Venezuela dan krisis di Timur Tengah. Purnomo menjelaskan kenaikan harga BBM domestik dipicu oleh kekurangan pasokan dunia itu. Ia berharap bila situasi di Timur Tengah stabil dan Venezuela kembali aman, maka akan terjadi kelebihan pasokan. Hal ini disebabkan keputusan OPEC menambah produksi minyak sebesar 1,5 juta barel perhari. Apalagi pada Maret-April akan ada musim semi, kata Purnomo. Pada musim semi itu, kebutuhan minyak dunia turun. Dalam situasi normal, dan dengan penambahan jumlah produksi minyak dari OPEC maka harga minyak dunia turun dan berpengaruh pada harga BBM domestik. Indonesia sendiri, menurut Purnomo, mendapat tambahan jatah kuota sebesar 78 ribu barel perhari menjadi 1,27 juta barel. Menurut dia, Indonesia akan berusaha untuk memenuhi tambahan kuota dari OPEC itu. Hanya saja, dia menyebutkan, kuota itu akan mengalami perubahan bila situasi dunia berubah dan berpengaruh terhadap minyak dunia. (Multazam - TNR)
Berita terkait
TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa
1 menit lalu
TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa
Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua