Menteri Rudiantara Ungkap Virus Ransomware Petya

Reporter

Rabu, 28 Juni 2017 22:53 WIB

Ancaman serangan Ransomware WannaCry yang kabarnya akan menyasar komputer di kantor-kantor berdampak pada pelayanan masyarakat di lingkungan Pemkab Brebes, Jawa Tengah. M IRSYAM FAIZ

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara angkat bicara terkait dengan serangan virus siber Rancomware Petya yang kini tengah menyerang banyak negara. "Cara kerja virus #ransomware #petya mirip dengan rancomware wannacry, yang menyerang skala global pada 13 mei yang lalu," kata Rudiantara melalui akun Twitternya pada Rabu petang, 28 Juni 2017.


Rudiantara mengatakan bahwa saat ini dalam skala global sedang terjadi serangan virus ransomware petya. Kata dia, saat ini pemerintah terus memantau dan memitigasi pergerakan penyebaran virus tersebut di Indonesia.

Baca: Serangan Ransomware Petya, Ini Imbauan Lembaga Sandi Negara

Pihaknya juga menjelaskan bahwa organisasi yang diampu Kemkominfo bernama Id-SIRTI telah memberi peringatan atas serangan siber tersebut. Organisasi itu juga nantinya akan bertugas mengenai insiden seperti serangan siber.

"Kepada para mitra yang bekerjasama seperti penyelenggara layanan internet, NAP maupun kementerian/lembaga (untuk melakukan pencegahan)," ucap dia. Saat ini Kominfo tengah menyebarkan imbauan bagi masyarakat dan mengantisipasi agar virus tak menyerang komputer.

Baca: Hacker Pakai Ransomware Petya, Rudiantara: Selalu Backup Data


Sebelumnya, Chief Research Officer di F-Secure, Mikko Hypponen menegaskan seperti dikutip dari The Hacker News melaporkan adanya serangan siber global bernama virus Ransomware Petya. Saat ini virus yang dikenal dengan nama lain Petwrap itu telah menyebar dengan cepat melalui kerentanan Windows SMBv1.

"Petya tidak hanya menggunakan eksploitasi NSA Eternalblue tapi juga menyebar di jaringan internal dengan WMIC dan PSEXEC. Karena itulah sistem yang ditambal bisa terkena pukulan." kata dia pada Rabu, 28 Juni 2017.

Mikko menjelaskan virus Petya sama kuatnya dengan Wannacry. Sebelumnya virus Wannacry dilaporkan telah menyerang lebih dari 300 ribu sistem dan server di seluruh dunia dalam waktu 72 jam, pada bulan lalu.

Kata dia, virus Petya memang sejenis ransomware yang berbeda dibanding malware ransomware lainnya. Dia tidak seperti rancomware tradisional. "Petya tidak mengenskripsi file pada sistem yang ditargetkan," ucap dia.

Sebaliknya, Petya biasanya "reboot" atau mematikan komputer secara paksa dan mengenskripsi tabel master hard drive (MFT) dan melumpuhkan master boot record (MBR). Virus itu bisa mengakses penuh seluruh informasi tentang nama file, ukuran, dan lokasi, pada disk fisik komputer.

Perusahaan kilang minyak milik Rusia, Rosneft mengaku menjadi korban virus Petya. "Kami diserang dua jam yang lalu, kami harus mematikan semua komputer kami," kata juru bicara Kyivenergo. "Kami menunggu izin dari Dinas Kemananan Ukraina (SBU) untuk mengaktifkannya kembali.

Ada laporan bahwa virus Ransomware Petya juga menyerang Bank Nasional Ukraina (NBU) dan Oschabank. Selain itu ada juga perusahaan raksasa di dunia yang dikabarkan diserang Petya.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

14 jam lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

18 jam lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

1 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

1 hari lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

1 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

4 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

4 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

6 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

14 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

15 hari lalu

Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.

Baca Selengkapnya