TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank BNI 1946 diminta mengangkat pegawai kontrak yang sudah tiga tahun bekerja dan dua kali menandatangani kontrak. Permintaan itu disampaikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jacob Nuwa Wea, menanggapi tuntutan tim perjuangan karyawan kontrak BNI di kantornya, Jumat (4/4). Selain itu, Jacob meminta karyawan yang bekerja kurang dari tiga tahun untuk dilakukan tes ulang untuk dapat diangkat sebagai pegawai tetap. Selain itu, saya meminta tidak ada penerimaan pegawai baru di BNI 1946 sebelum masalah ini selesai, kata Jacob. Hadir dalam pertemuan itu serikat pekerja BNI dan Direktur Utama BNI 1946 Syaifuddin Hasan. Masalah di BNI berawal ketika pihak manajemen memutus kontrak terhadap 483 karyawannya. Karyawan ini menolak langkah manejemen tersebut karena berdasarkan keputusan Menteri Nomor 2 Tahun 1993 tentangan kesepakatan kerja waktu tertentu (KKWT) dan kesepakatan kerja waktu tidak tertentu (KKWTT) seharusnya karyawan diangkat sebagai karyawan tetap usai kontrak habis. Jacob sendiri menilai, sebenarnya ada kesalahan sistem dalam manajemen Bank BNI, karena mereka menggunakan masa percobaan. Padahal, menurut dia, hal tersebut tidak diperbolehkan. Syaifudin Hasan sendiri menolak berkomentar mengenai hasil perundingan ini. Nanti pak menteri akan berkirim surat ke Kementrian BUMN, katanya singkat sambil menghiraukan pertanyaan wartawan yang memburunya. Sementara itu, juru bicara tim perjuangan karyawan kontrak BNI, Martinus Nuroso, mengatakan, tuntutan kelompoknya tidak sepenuhnya dikabulkan oleh pihak manajemen BNI dan Menteri Tenaga Kerja. Masalahnya, kata dia, masih ada beberapa mantan karyawan yang belum tertampung tuntutannya. Karena itu, kita akan berjuang lagi untuk mereka yang belum tertampung aspirasinya, ujarnya. Pernyataan Martinus ini menanggapi keputusan Jacob yang meminta karyawan yang bekerja kurang dari tiga tahun untuk menjalani tes untuk diangkat sebagai pegawai tetap. Dia sendiri mengatakan, masih ada peluang bagi kelompoknya untuk memperjuangkan nasib kawan-kawannya yang belum bisa ditampung itu. karena, menurutnya, keputusan menteri masih bersidat sementara. Jadi kita masih akan berjuang lagi, kata dia. (Multazam TNR)
Berita terkait
Saran Tenaga Medis agar Jemaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci
24 detik lalu
Saran Tenaga Medis agar Jemaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci
Suhu di Tanah Suci diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji diimbau untuk dapat beradaptasi agar terhindar dari heat stroke.
Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024
10 menit lalu
Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.