Harga Cabai di Makassar Masih Rp 100 Ribu

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 4 Januari 2017 10:41 WIB

Pembeli memilih cabai merah di salah satu kios Pasar Pagi, Tegal, Jawa Tengah, 16 Desember 2015. Menjelang Natal dan Tahun Baru 2016 harga cabai mengalami lonjakan. Cabai rawit merah dari Rp12 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram, cabai merah keriting dari Rp18 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram, dan cabai rawit hijau dari Rp22ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Makassar - Harga cabai di Kota Makassar terus mengalami peningkatan menghadapi musim hujan. Kenaikan itu disebabkan karena pasokan cabai yang ada saat ini langka atau sulit. Misalnya, Pasar Terong yang merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Makassar. Berdasarkan pengamatan Tempo, harga cabai di pasar ini naik hingga tiga kali lipat.

Seorang pedagang di Pasar Terong, Syarifah, 50 tahun, menyatakan pedagang terpaksa menaikkan harga jual karena saat dibeli dari tengkulak harganya sudah mahal. Bahkan, distribusi cabai dua kali pindah tangan dari tengkulak.

Baca : Harga Cabai Rawit Kian Pedas di Jawa Barat

"Terpaksa kami menjual cabai dengan harga mahal yang mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Karena susah juga dapatnya dan harganya juga tinggi," ucap Syarifah saat ditemui di Pasar Terong, Rabu, 4 Januari 2017.

Syarifah mengatakan untuk harga normal biasanya Rp 30-40 ribu per kilogram. Dia menuturkan kenaikan harga cabai kali ini terparah dalam sepuluh tahun. "Sebelumnya, paling tinggi itu kenaikan harga cabai sampai Rp 80 ribu," ucap dia.

Menurut Syarifah, cabai yang dijualnya ini baru diperolehnya dari Kabupaten Gowa, Jeneponto, dan Enrekang. "Hari ini baru ada cabai, karena stoknya kosong sejak 1 Januari," katanya menambahkan.

Dia mengaku kesulitan memperoleh pasokan cabai lantaran banyaknya petani cabai yang gagal panen. Sehingga petani memilih untuk menanam padi di musim hujan, dibandingkan cabai yang mudah busuk.

Baca: Harga Cabai di Yogyakarta Naik hingga Rp 90 Ribu per Kilo

Sedangkan pedagang lainnya, Sanging, 32 tahun, mengungkapkan lebih memilih tak menjual cabai sejak harganya terus meroket beberapa waktu lalu. Menurut dia, pedagang membeli cabai dari tengkulak harganya sudah berkisar Rp 90 ribu per kilogram. Hal itu yang membuat banyak pedagang enggan untuk berjualan cabai lagi.

"Harga itu mahal sekali dan pastinya pembeli juga berpikir untuk membelinya," tutur dia.

Kenaikan harga cabai dalam beberapa waktu terakhir, terutama terjadi menjelang perayaan Hari Natal 2016 dan tahun baru 2017. Kementerian Pertanian sebelumnya mengklaim kenaikan harga akibat para pedagang yang mengambil untung besar. Sebab pasokan diklaim tersedia untuk mencukupi kebutuhan nasional.

Baca : Harga Cabai di Subang Menggila

Adapun di tingkat pedagang pengecer di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak 29 Desember lalu harga cabai dilaporkan sudah menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

1 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

3 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

5 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

5 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

7 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

7 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

8 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

13 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

14 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

15 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya