TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu, 21 Desember 2016 diperkirakan bergerak bervariasi. IHSG juga berpeluang mengalami penguatan secara teknikal atau technical rebound, menyusul sejumlah saham unggulan berada di area support kuatnya.
"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.140 dan resisten di 5.210," ujar analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto dalam pesan tertulisnya.
Selain itu, dari sentimen eksternal, meredanya kekhawatiran ketegangan geopolitik global pasca insiden di Jerman maupun Turki, putusan Bank Sentral Jepang (BoJ) yang mempertahankan kebijakan tingkat bunga negatif, dan data China seperti CB leading index Desember ini naik 1 persen lebih tinggi dari November di 0,8 persen diharapkan bisa memberikan sentimen positif di pasar.
"Meski demikian, pergerakan IHSG masih akan dibayangi dengan arus dana asing yang keluar (capital outflow)," ucap David.
Pada perdagangan saham kemarin kembali didominasi aksi jual. IHSG kembali terkoreksi untuk tujuh hari perdagangan berturut-turut, tutup koreksi 29,43 poin (0,6 persen) di 5.162,47. Tekanan jual terutama didominasi pemodal asing. Penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp 567,67 miliar di Pasar Reguler.
"Menjelang akhir tahun, psikologis pasar cenderung mengamankan posisi cash-nya di tengah meningkatnya risiko capital outflow di emerging market terutama Indonesia," kata David.
Di saat bersamaan, harga komoditas logam dan perkebunan cenderung terkoreksi sehingga memicu aksi ambil untung lanjutan atas saham pertambangan logam dan perkebunan. Dari eksternal, risiko pasar cenderung meningkat dipicu sejumlah insiden teror tadi malam seperti di Turki dan Berlin yang menimbulkan ketegangan geopolitik.
Menurut David, akumulasi kejadian-kejadian teror dalam beberapa bulan terakhir, terutama di kawasan Eropa telah meningkatkan risiko keamanan global dan pada gilirannya bisa berimbas pada pemulihan ekonomi global.
Sementara pasar saham global tadi malam melanjutkan penguatannya. Indeks saham di zona Euro, Eurostoxx menguat 0,66 persen di 3.279,41. Di Wall Street indeks DJIA kembali untuk 17 kalinya mencatatkan level tertinggi baru sejak pilpres 8 Nopember lalu.
Indeks DJIA tadi malam tutup di 19.974,62 atau naik 0,46 persen. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing menguat 0,36 persen dan 0,49 persen di 2.270,76 dan 5.483,94. Adapun harga minyak mentah tadi malam menguat tipis 0,2 persen di US$ 52,23 per barel.
DESTRIANITA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
2 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
5 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
9 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
10 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
12 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
12 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
12 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
12 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
16 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
18 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya