Jelang Akhir Tahun, Kurs Rupiah Diramalkan Stabil

Reporter

Selasa, 13 Desember 2016 19:55 WIB

REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah berhasil mengalami penguatan terbatas menjelang Federal Federal Open Market Committee (FOMC) pada 13-14 Desember. Pada akhir 2016, mata uang Garuda diprediksi stabil di kisaran Rp 13.300-Rp 13.500.

Pada perdagangan Selasa, 13 Desember 2016, rupiah ditutup menguat 0,05 persen atau 6 poin ke Rp 13.325 per dolar AS. Rupiah sebelumnya bergerak di kisaran Rp 13.332-Rp 13.284 per dolar AS. Sementara kurs tengah BI pada dipatok Rp 13.309 per dolar AS.

Baca: Rupiah Menguat 55 Poin

Penguatan mata uang Garuda mendapat dorongan dari pelemahan dolar. Indeks dolar AS pada pukul 16.51 merosot 0,01 persen menuju 100,02.

Khoon Goh, head of regional research Australia & New Zealand Banking Group di Singapura, mengatakan rupiah melanjutkan reli dari pekan sebelumnya akibat peningkatan pembelian obligasi dari investor asing.

Baca: Jokowi: Saatnya Kurs Rupiah Beralih dari Dolar ke Yuan

Menurut data Kementerian Keuangan, per 8 Desember 2016 volume pembelian bersih obligasi sekitar Rp 3 triliun menunjukkan peningkatan dalam 8 sesi perdagangan berturut-turut dan menjadi reli terpanjang dalam dua bulan terakhir. Menurut Goh, rupiah akan tetap stabil di kisaran Rp 13.300-Rp 13.500 per dolar AS hingga akhir tahun.

Sebelumnya, BI melaporkan posisi cadangan devisa hingga akhir November 2016 menurun US$ 3,5 miliar menjadi US$ 111,5 miliar dari posisi di Oktober 2016 sebesar US$ 115,0 miliar.

Penurunan cadangan devisa disebabkan oleh kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Tindakan ini diperlukan seiring dengan penguatan dolar AS menjelang rencana pengerekan suku bunga.

BISNIS.COM

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya