Pemerintah dan Dewan Pengawas Siap Jelaskan Direksi Baru TVRI

Reporter

Editor

Senin, 28 Agustus 2006 19:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah dan Dewan Pengawas TVRI siap menjelaskan pemilihan jajaran direksi lembaga penyiaran publik tersebut kepada Komisi Penyiaran DPR. "Tidak ada masalah. Dewan Pengawas akan menjelaskan proses seleksi secara transparan," kata Menteri Komunikasi dan Informasi Sofyan Djalil kepada Tempo di Istana Merdeka, Senin (28/8).Pekan lalu, pemerintah melantik Ketua Departemen Perhubungan, Telekomunikasi, dan Informasi Partai Golongan Karya Mayor Jenderal (Purnawirawan) I Gde Nyoman Arsana sebagai Direktur Utama TVRI, dan Rully Charmeianto Iswachyudi, kader Partai Demokrat, sebagai Direktur Program dan Berita. Pengangkatan dua orang partai politik inilah yang dipersoalkan Komisi Penyiaran DPR dengan kekhawtairan TVRI menjadi tidak obyektif kelak. Karena itu, komisi mengagendakan masalah ini dalam rapat kerja dengan Departeme Komuniasi dan Informatika pada bulan depan. Komisi Penyiaran Indonesia juga meminta penjelasan secara terbuka soal ini. Menteri Sofyan menjelaskan, pemerintah sendiri akan mengkaji profesionalitas proses seleksi direksi TVRI. Namun hingga kini prosedur seleksi yang dibuat oleh Dewan Pengawas dinilai baik dan obyektif. Soal keterkaitan dengan partai politik, Sofyan mengatakan, tidak ada peraturan yang melarang bahwa direksi TVRI memiliki latar belakang partai politik. Yang tidak boleh adalah memegang jabatan di TVRI, sekaligus menempati posisi di partai politik. "Bukan berarti Anda pernah anggota parpol, Anda tidak profesional," ujarnya. Sesuai kesepakatan, ia melanjutkan, mereka mengajukan diri dan terpilih menjadi direksi harus keluar atau mengundurkan diri dari posisinya di partai. Sebab peraturannnya tidak mengizinkan adanya rangkap jabatan pejabat lembaga publik dengan partai politik. Ketua Dewan Pengawas TVRI Musa Asy'ari mengaku belum mendapat pemberitahuan mengenai permintaan Komisi Penyiaran DPR memeriksa pemilihan direksi TVRI. Namun, dia siap menjelaskan hal itu. Bahkan, dia menjamin jajaran direksi dapat diturunkan sewaktu-waktu, jika tidak sesuai harapan publik. "Jangankan direksinya, kalau kinerja Dewan Pengawas jelek pun dapat diturunkan," ujarnya. Musa meminta kecurigaan kepada dua direksi baru TVRI tidak dibesar-besarkan. Sebab jajaran direksi perlu mendapat kesempatan bekerja untuk membuktikan kiprahnya. Sayang, Musa tidak bersedia menjelaskan pertimbangan pengangkatan direksi tersebut. "Sudah lewat. Sudah dilantik, ya sudah," tutur dia. Anggota Dewan Pengawas lainnya, Retno Intani, menambahkan, proses seleksi mengikuti prosedur berlaku. "Kami tanpa beban, benar-benar mencari orang yang dapat lari," ujarnya seraya menjanjikan keterangan lebih detail pekan depan. Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Departemen Komunikasi dan Informatika Gde Widiadnyana Merati mengatakan, dalam pertemuan dengan DPR nanti, pihaknya akan menjelaskan apa adanya. Menurut dia, pemerintah tidak terlibat dan tidak tahu-menahu proses seleksi direksi TVRI. "Tidak ada gregetnya untuk ikut-ikutan, zamannya begitu. Pemilihan itu benar-benar tertutup dalam lingkungan TVRI." OKTAMANDJAYA WIGUNA/Harun Mahbub

Berita terkait

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

31 menit lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 jam lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

2 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

3 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

4 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

4 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

4 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

4 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya