OTT Pegawai Pajak, Pengamat: Evaluasi Pengawasan Internal  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 22 November 2016 14:16 WIB

Ketua KPK terpilih, Agus Rahardjo (kanan) menyampaikan pidatonya disaksikan keempat pimpinan baru KPK lainnya disela acara serah terima jabatan di Gedung KPK, 21 Desember 2015. Kelima pimpinan baru KPK tersebut menggantikan Pimpinan KPK yang sebelumnya yakni Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua Bambang Widjojanto, Zulkarnaen, Busyro Muqoddas, Adnan Pandu Praja beserta Pelaksana tugas pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki, Johan Budi dan Indriyanto Seno Adji yang telah habis masa jabatannya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan tangkap tangan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Senin, 21 November 2016.

Pengamat perpajakan Yustinus Prastowo mengapresiasi langkah KPK ini. Menurut dia, koordinasi antara KPK dan Kementerian Keuangan untuk pembersihan institusi Kemenkeu dan Ditjen Pajak dari praktek-praktek menyimpang merupakan hal baik.

Prastowo pun berharap segera ada penjelasan yang terang-benderang dan proses hukum yang tegas, adil, dan hukuman berat.

Baca: Pegawai Ditjen Pajak Kena OTT, Ketua KPK: Inisialnya HS

”Demi efek jera bagi seluruh pejabat dan penyelenggara negara di Indonesia,” kata Yustinus melalui keterangan tertulis, Selasa, 22 November 2016.

Di sisi lain, Prastowo prihatin dan menyayangkan kejadian ini. Pasalnya, perbuatan pegawai pajak yang tertangkap tangan ini menodai ikhtiar Reformasi Perpajakan yang sedang dijalankan serta menjadi komitmen Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk dituntaskan.

Selain itu, tindakan ini meruntuhkan moral ribuan pegawai pajak yang telah dan tetap berkomitmen menjaga integritas, menjadi pegawai yang kompeten, profesional, dan berdedikasi tinggi.

”Perlu segera dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan internal, manajemen kepegawaian yang menyangkut pola dan proses rekrutmen, mutasi, dan promosi, distribusi tugas dan fungsi, identifikasi jabatan strategis dan rawan penyimpangan, serta kecakapan etis para pejabat dan penyelenggara negara,” katanya.

Simak: Sri Mulyani Soal Rush Money: Orang Miskin Paling Dirugikan

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo membenarkan adanya pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang tertangkap tangan.

Menurut Agus, pegawai tersebut merupakan pejabat eselon III di direktorat tersebut.

”Iya benar, eselon III Ditjen Pajak pusat,” kata Agus di kompleks Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 22 November 2016.

Saat ditanyai wartawan, Agus juga membenarkan bahwa pegawai itu berinisial HS. “Iya betul, dan pengusahanya dari Surabaya.”

Agus, yang menyambangi Kementerian Pertahanan untuk penyuluhan antikorupsi, belum mau memberi keterangan lebih rinci. Namun dia menyebutkan adanya keterlibatan pengusaha dan orang-orang yang bekerja sebagai pengawal dan sopir dalam kasus tersebut.

Berita lainnya: Sri Mulyani Dukung Langkah KPK Tangkap Pegawai Pajak

”Tapi biasanya kalau yang tidak berkepentingan, seperti sopir, kan dilepas,” kata Agus.

Agus belum ingin membuka detail modus pelanggaran yang dilakukan pegawai Dirjen Pajak itu. Dia meminta wartawan menunggu konferensi pers dari KPK, yang kabarnya akan berlangsung sore ini. “Jangan dibuka sekarang. Nanti saja.”

Operasi tangkap tangan itu dilakukan penyidik KPK, Senin, 21 November 2016. Berdasarkan informasi yang beredar, saat ini pegawai Pajak yang tertangkap itu masih dalam pemeriksaan.

INGE KLARA



Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

5 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

17 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

18 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

23 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya