BI: Suku Bunga Tetap Merespon Ketidakpastian Eksternal

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 17 November 2016 19:07 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardoyo, membaca puisi dalam Pesta Rakyat Hari Pahlawan yang digelar Tempo dan BI di Museum Bank Indonesia, Kamis, 10 November 2016. (Tempochannel.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate tetap dipertahankan sebesar 4,75 persen untuk merespon ketidakpastian eksternal pasca-pemilihan presiden AS, meski ekonomi domestik masih tetap stabil. "Kebijakan tersebut sejalan dengan kehati-hatian BI dalam merespon meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global pasca pemilihan umum di AS, di tengah stabilitas makroekonomi dalam negeri tetap terjaga," kata Agus dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, (17/11/2016).

Dalam kesempatan tersebut, BI juga mempertahankan suku bunga Depocit Facility tetap sebesar 4,00 persen dan Lending Facility tetap sebesar 5,5 persen. Agus mengatakan pemulihan ekonomi global diperkirakan masih berlangsung lambat, karena meski perekonomian AS menunjukkan perbaikan yang tercermin dari PDB yang membaik dan tingkat pengangguran yang stabil, namun pertumbuhan Uni Eropa masih terbatas dan dibayangi risiko politik. "BI akan terus mencermati perkembangan dalam masa transisi pemerintahan AS serta kebijakan yang akan ditempuh di AS, terutama terkait dengan kebijakan fiskal, suku bunga dan perdagangan internasional," katanya.

Agus menambahkan di pasar komoditas harga minyak dunia masih berada dalam level rendah, sejalan dengan masih tingginya produksi minyak OPEC. Sedangkan, harga komoditas ekspor Indonesia terus mengalami perbaikan, seperti minyak kelapa sawit, batubara dan beberapa barang tambang lainnya.

Sementara itu, kondisi perekonomian nasional saat ini telah memperlihatkan kinerja positif yang tercermin dalam pencapaian angka pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi yang rendah serta defisit transaksi berjalan yang terkendali.

Agus mengatakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2016 tercatat mencapai 5,02 persen yang didukung oleh konsumsi rumah tangga yang kuat serta pembangunan proyek infrastruktur pemerintah. Namun konsumsi pemerintah tumbuh negatif karena adanya kebijakan konsolidasi fiskal. "Di triwulan empat, perekonomian diperkirakan tumbuh terbatas sejalan dengan fiskal yang masih konsolidatif, sehingga secara keseluruhan tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sekitar 5,0 persen," kata Agus.

Agus menjelaskan tingkat inflasi nasional juga tetap terkendali dan pada akhir tahun diperkirakan mencapai 3,0 persen-3,2 persen atau berada di batas bawah kisaran sasaran inflasi 2016 yaitu empat persen plus minus satu persen. "Koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam mengendalikan inflasi akan terus dilakukan dengan fokus pada upaya menjamin pasokan dan distribusi, khususnya berbagai bahan kebutuhan pokok dan menjaga ekspektasi inflasi," ungkap Agus.

Selain itu, Agus menambahkan, defisit transaksi berjalan telah menurun dari 5 miliar dolar AS atau 2,2 persen dari PDB pada triwulan II-2016 menjadi 4,5 miliar dolar AS atau 1,8 persen dari PDB pada triwulan III-2016. "Penurunan tersebut ditopang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas sejalan dengan meningkatnya harga ekspor komoditas primer dan menurunnya impor nonmigas, serta menyempitnya defisit neraca perdagangan migas seiring dengan meningkatnya ekspor gas," katanya.

Dalam menghadapi kondisi perekonomian terkini, BI memastikan akan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan memandang pelonggaran kebijakan moneter serta makroprudensial dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

"BI menyakini transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial akan terus berlanjut dan mendorong peningkatan pertumbuhan kredit dan pembiayaan ekonomi lainnya guna menopang pertumbuhan ekonomi lebih tinggi ke depan," kata Agus.

Secara keseluruhan, BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan bersama pemerintah untuk menjaga kecukupan likuiditas, memperkuat stimulus pertumbuhan dan memastikan pelaksanaan reformasi struktural berjalan dengan baik, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. *

ANTARA

Berita terkait

Jurgen Klopp Jalani Laga Perpisahan di Liga Inggris Minggu Malam Ini 19 Mei, Simak Deretan Prestasinya di Liverpool

2 menit lalu

Jurgen Klopp Jalani Laga Perpisahan di Liga Inggris Minggu Malam Ini 19 Mei, Simak Deretan Prestasinya di Liverpool

Jurgen Klopp akan mengucap salam perpisahan dalam pertandingan pamungkasnya bersama Liverpool di Liga Inggris Minggu malam, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar

58 menit lalu

Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar

Ajang Dekranas Expo 2024 sebagai rangkaian dari HUT Dekranas ke-44 dihadiri sekitar 13.000 pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,3 miliar

Baca Selengkapnya

Final Liga Champions: Ini 3 Pemain Bintang yang Pernah Bersinar di Borussia Dortmund dan Real Madrid

1 jam lalu

Final Liga Champions: Ini 3 Pemain Bintang yang Pernah Bersinar di Borussia Dortmund dan Real Madrid

Borussia Dortmund dan Real Madrid akan berhadapan di final Liga Champions 2023-2024. Ini 3 pemain bintang yang pernah berperan besar di kedua klub.

Baca Selengkapnya

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

1 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

1 jam lalu

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

Baru-baru ini Warga Stren Kali yang mendiami Rusunawa Gunungsari, Surabaya, mengalami penggusuran

Baca Selengkapnya

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

1 jam lalu

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

Aliansi Perguruan Tinggi BUMN mengatakan, beasiswa ini diberikan agar lebih banyak siswa siswi yang bisa menikmati jenjang pendidikan tinggi.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

1 jam lalu

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Dalam semalam, Gunung Ibu dan Gunung Semeru bergantian mengalami erupsi. Badan Geologi, melalui PVBMG, merekomendasikan penetapan daerah berbahaya.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

2 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Mengenal Joel Matip yang akan Hengkang dari Liverpool

2 jam lalu

Mengenal Joel Matip yang akan Hengkang dari Liverpool

Bek Liverpool Joel Matip akan hengkang dari Liverpool setelah delapan tahun bermarkas di Anfield

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

2 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya