Volume Transaksi Perdagangan Saham BEI Capai Rekor Tertinggi

Jumat, 28 Oktober 2016 12:22 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pencapaian positif total frekuensi dan volume transaksi perdagangan saham tertinggi sepanjang berdirinya PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada 13 Juli 1992 silam kembali terjadi pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin. Jumlah investor aktif yang bertransaksi di perdagangan saham pada Kamis, 27 Oktober 2016 juga tercatat sebagai yang terbanyak.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, pencapaian rekor ini juga menunjukkan bahwa BEI memiliki likuiditas yang terbaik di tahun ini dibandingkan dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Tenggara. Dengan pencapaian ini, maka BEI berharap dan terus berupaya untuk menjadi bursa terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang.

“Harapannya, semoga performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus positif sehingga dapat memberikan imbal hasil bagi para investor di pasar modal Indonesia,” ujar Tito Sulistio dalam pesan tertulisnya Jumat, 28 Oktober 2016.

Adapun total frekuensi perdagangan saham yang tercipta tercatat sebesar 428.640 kali transaksi, dengan rekor tertinggi sebelumnya tercatat pada 13 Juli 2016 sebesar 376.777 kali transaksi. Rekor total volume perdagangan saham yang tercipta juga tercatat sebesar 39,04 miliar unit saham dengan rekor tertinggi sebelumnya pada 8 April 2011 sebesar 29,83 miliar unit saham.

Selain itu, jumlah investor aktif yang melakukan transaksi saham juga mencapai rekor yakni sebanyak 38.734 investor. Rekor sebelumnya tercatat pada 9 Agustus 2016 dengan jumlah 35.455 investor.

Berdasarkan data World Federation Exchange di 2015, Bursa Thailand membukukan rata-rata frekuensi harian sebesar 368 ribu kali, Bursa Malaysia 153 ribu kali, dan Bursa Filipina 53 ribu kali transaksi.

Sejak awal tahun, BEI telah mencatat total pembelian bersih oleh investor asing di pasar saham domestik hingga kemarin mencapai Rp 32,35 triliun. Menurut Tito, optimisme investor asing telah pulih setelah mencatat penjualan bersih sebesar Rp 22,59 triliun di sepanjang tahun lalu.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 0,31 persen atau 17,15 poin ke level 5.416,83 poin. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi di tahun ini dan telah menguat 17,93 persen dari posisi penutupan IHSG di akhir 2015 sebesar 4.593,008 poin. Nilai transaksi perdagangan juga naik sebesar Rp 9 triliun, melampaui rata-rata nilai transaksi harian di tahun ini sebesar Rp 6,54 triliun.

Kapitalisasi pasar BEI hingga perdagangan kemarin mencapai Rp 5.859,72 triliun atau meningkat 20,25 persen dibanding posisi di akhir 2015 sebesar Rp 4.872,70 triliun. “Dengan semakin prospektif serta semakin likuidnya perdagangan pasar modal Indonesia, diharapkan nilai kapitalisasi pasar BEI dapat terus meningkat dan mencetak rekor baru lainnya,” ucap Tito.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya