Penting: Keputusan Baru Soal Angkutan Lebaran 2016
Editor
Saroh mutaya
Jumat, 29 April 2016 18:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyiapkan rencana Operasi Angkutan Lebaran 2016 lebih awal dalam rangka menjaga kelancaran penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2016 yang akan berlangsung pada bulan Juni 2016.
Selain itu, pemerintah ingin pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang akan mudik dapat berjalan lebih baik dan optimal.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hemi Pamuraharjo mengatakan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2016 akan dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan. "Saat ini, Kemenhub masih melakukan serangkaian rapat koordinasi di beberapa daerah dengan instansi terkait, seperti Pemerintah Daerah, Dinas Perhubungan, Kepolisian dan perangkat daerah lainnya," katanya dalam siaran pers, Jumat, 29 April 2016.
Pada Angkutan Lebaran tahun ini, tegasnya, pemantauan arus mudik yang dilakukan Kemenhub akan dimulai pada H-12 sampai dengan H+10 atau mulai dari 24 Juni sampai dengan 17 Juli 2016.
Pemantauan berlaku di sektor Perhubungan Darat, Udara dan Perkeretaapian. Khusus sektor Perhubungan Laut, pemantauan dilakukan lebih awal yaitu mulai H-15 sampai dengan H+15.
Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan angkutan lebaran sebelumnya, beberapa lokasi yang dapat menimbulkan kemacetan pada saat arus mudik dan balik a.l. pintu tol, persimpangan, pasar tumpah, perlintasan KA sebidang, kawasan wisata, dan SPBU serta rest area di jalan tol.
Kemenhub mencatat beberapa lokasi rawan kemacetan di pulau Jawa juga telah diidentifikasi. Kemenhub menengarai 11 titik yaitu Merak, Cikampek dan sekitarnya, Nagreg dan sekitarnya, Cirebon-Pejagan-Brebes Ps. Gebang, Akses Tol Pejagan dan Pejagan, Ketanggungan – Prupuk, Jembatan Cipait dan Kalipah, Ciregol, Sumpiuh, Akses Tol Semarang – Ungaran, Ambarawa, Broncong, Tuban, Babat, Lamongan, dan Porong – Sidoarjo.
Dia mengatakan kementerian juga mengidentifikasi sebanyak 24 lokasi Pasar tumpah yang tersebar mulai dari ujung Barat Pulau Jawa yaitu Serang hingga ujung timur (Banyuwangi). "Sedangkan beberapa lokasi rawan macet akan terjadi terutama di jalan-jalan nasional yang berpotongan dengan jalan tol, yakni sebelum masuk tol dan setelah keluar tol," tambahnya.
Pelayanan Terbaik
Menjelang arus mudik lebaran 2016, dia memastikan Kemenhub akan berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang melakukan mudik agar dapat melakukan perjalanan dengan selamat, aman dan lancar.
Upaya yang dilakukan antara lain menutup jembatan timbang yang dialihfugsikan sebagai tempat area perisitirahatan/rest area bagi para pemudik. Selain itu, Kemenhub akan berkoordinasi untuk menyiapkan jalur-jalur alternatif dan memasang rambu dan marka jalan untuk keselamatan pengguna jalan, memasang Variable Message Sign (VMS) yaitu berupa monitor informasi elektronik yang dipasang di ruas jalur untuk menginformasikan kondisi terkini arus lalu lintas.
Untuk kelancaran arus mudik dan balik lebaran, juga akan diatur pelarangan kendaraan besar seperti truk untuk melintas. Larangan tersebut diatur melalui Surat Edaran Menteri Perhubungan. "Direncanakan pada tahun ini pelarangan akan dilakukan mulai dari H-5 sampai dengan H+3."
Pelarangan angkutan barang, lanjutnya, akan dikecualikan bagi pengangkut barang kebutuhan pokok seperti BBM, gas, dan 9 kebutuhan pokok. "Yang dilarang melintas contohnya adalah truk-truk pengangkut barang-barang material seperti batako, tanah dan sebagainya," ujarnya.
Lainnya, dia mengatakan Kemenhub akan memasang CCTV di 50 titik yang memonitor 40 ruas jalan, 5 jembatan timbang, dan 5 terminal, dan pemuktahiran Road Transport and Traffic Management Center (RTTMC) yang adapat diakses para pemudik untuk mendapatkan informasi terkini seputar mudik.
Menurut dia, masyarakat bisa mengunduh aplikasi RTTMC HUBDAT melalui Playstore di ponsel pintar guna memantau arus dan informasi seputar mudik.