Nilai Uang di Papua, Sepuluh Ribu di Jakarta Setara Seribu

Senin, 4 Januari 2016 10:23 WIB

Penumpang turun dari pesawat Trigana Air di bandara di Wamena, Papua, 9 Desember 2015. TEMPO/Maria Rita

TEMPO.CO, Wamena - Banyak orang sudah tahu bahwa harga-harga kebutuhan pokok di Papua amat mahal, bahkan bisa sepuluh kali lipat dibandingkan harga di Pulau Jawa. Namun menyaksikan sendiri harga-harga selangit itu di lapangan membawa dampak berbeda. Itulah yang dirasakan Tempo ketika menyusuri tiga kabupaten di Papua selama dua pekan pada pertengahan Desember 2015.

Pada 14 Desember 2015, Tempo menunggu pesawat ke Jayapura di Bandara Wamena. Di dekat tempat parkir sepeda motor, tak jauh dari pintu masuk Kepolisian Sektor Bandara Wamena, ada warung-warung sederhana tempat beberapa orang menikmati kopi, kue-kue, dan makanan. Suasana bandara sementara yang berlokasi di halaman Polsek itu memang penuh sesak dengan penumpang.

Bandara Wamena sendiri sedang direnovasi. Warung-warung ramai dikunjungi karena banyak warga menunggu keberangkatan atau menunggu kedatangan kerabat atau teman mereka menjelang Natal.



Sambil menikmati teh manis hangat dan gorengan, Tempo bercakap-cakap dengan beberapa calon penumpang pesawat yang juga menunggu keberangkatan ke Jayapura. Beberapa saat kemudian, seorang pelayan perempuan memberi tahu harga minuman dan makanan.

Segelas teh manis dan pisang goreng harganya Rp 13 ribu. Ketika Tempo membayar dengan sejumlah recehan Rp 1.000, pelayan warung dengan sopan menolak. “Bu, ambil saja uang ini (koin Rp 1.000). Tidak laku di sini,” ujarnya tersenyum.

Koin tidak laku? Seorang warga setempat kemudian menasihati soal nilai uang yang jatuh di Wamena. Perempuan pendatang itu lalu memberikan tip tentang “kurs” rupiah di Pegunungan Tengah, Papua.

"Rp 10.000 di Jakarta nilainya sama dengan Rp 1.000 di Wamena dan Pegunungan Tengah,” tuturnya tersenyum. Karena itulah warung-warung di sana jarang menyediakan uang koin Rp 500 maupun Rp 1.000.

Mahalnya harga kebutuhan hidup di Pegunungan Tengah, Papua, rata-rata mengagetkan para pendatang. Warga lokal pun tak bisa berbuat apa-apa karena kemiskinan masih dirasakan mayoritas penduduk.

MARIA RITA



Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

5 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya