Upah Naik Tapi Produktivitas Rendah, Investor Lirik Vietnam

Reporter

Rabu, 25 November 2015 23:07 WIB

Seorang buruh membawa tulisan penolakan tenaga kerja asing saat aksi di depan Balaikota Semarang, 1 September 2015. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Surabaya – Gejolak tuntutan buruh atas besaran upah minimum kota/kabupaten setiap tahun membuat investor ketar-ketir. Menjelang era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sejumlah investor yang semula ingin menanamkan modal di Indonesia mulai melirik negara tetangga.

Kepala Badan Penanaman Modal Jawa Timur Lili Sholeh mengatakan Jawa Timur—terutama kabupaten dan kota di Ring 1 (Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan) memang menawarkan infrastruktur yang lengkap. “Tapi jika dilihat dari segi produktivitas, investor mulai membandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Mereka sudah melirik ke Vietnam,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 November 2015.

Upah minimum Vietnam, kata Lili, bisa sampai sepertiga dari buruh Indonesia. Dibandingkan upah minimum Surabaya dan sekitarnya yang mencapai Rp 3 juta, upah buruh Vietnam hanya sekitar Rp 1,5 juta. “Kita kan harus hati-hati kalau misalkan upah kita dua sampai tiga kali lipat sana, tetapi produktivitas kita lebih rendah,” ujarnya.

Agar Jawa Timur tetap dinilai menarik bagi investor, pihaknya berupaya menawarkan berbagai kemudahan. Dukungan dari pemerintah, terutama pada Badan Penanaman Modal ialah fasilitasi penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan pertanahan dan kemudahan perizinan. “Kalau buruh ya urusannya Ketenagakerjaan.”

Selain itu, para perusahaan calon investor itu juga meminta kepastian apabila setiap tahun upah harus naik, “Mereka minta kepastian naiknya berdasarkan apa, besarannya berapa. Karena mereka khawatir tiap tahun selalu ada demo buruh, tetapi dihitung juga apakah produktivitas buruh-buruh itu tetap atau meningkat,” ujar Lili.

Meski dihantui ancaman relokasi pabrik hingga investor yang melirik negara lain, Badan Penanaman Modal optimistis Indonesia menangguk untung dari MEA. Sebab, MEA memungkinkan pengusaha dalam negeri melakukan ekspansi usaha dengan lebih luas ke negara lain akibat adanya aliran bebas uang dan investasi.

“Ini harus dijadikan pengusaha kita sebagai tantangan sekaligus kesempatan membuat pabrik di Vietnam. Myanmar, atau Kamboja yang ibaratnya masih Ring 2 atau Ring 3 kita,” kata Lili.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengumumkan 14 perusahaan yang siap menyerap 51.767 tenaga kerja tahun depan. Sebanyak 12 perusahaan di wilayah Jawa Timur dan dua perusahaan di Jawa Tengah itu kini sedang dalam tahap konstruksi.

"Untuk 12 perusahaan di Jawa Timur akan merekrut sebanyak 49.557 orang, sedangkan 2 perusahaan di Jawa Tengah akan merekrut 2.210 orang tenaga kerja," kata dia.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

32 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

37 hari lalu

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.

Baca Selengkapnya

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

38 hari lalu

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

5 Maret 2024

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan Tempo ke Dewan Pers pada Senin lalu. Berikut ini rekam jejak Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

22 Februari 2024

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meneken perpanjangan bebas PPnBM bagi kendaraan listrik. Termasuk untuk impor CKD maupun CBU.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

31 Januari 2024

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

SP Indofarma menggeruduk Kantor Kementerian BUMN hari in. Mereka berunjuk rasa dan menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyehatkan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

31 Januari 2024

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pamerkan nilai investasi lima tahun terakhir. Ia juga menyindir Tom Lembong dengan membandingkan capaiannya tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Tom Lembong Tak Bisa Selesaikan Sistem OSS, Ekonom: Ada Miskoordinasi

28 Januari 2024

Luhut Sebut Tom Lembong Tak Bisa Selesaikan Sistem OSS, Ekonom: Ada Miskoordinasi

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) menanggapi pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyerang balik Tom Lembong.

Baca Selengkapnya

Bahlil Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya

26 Januari 2024

Bahlil Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya

Menteri Investasi dan BKPM, Bahlil Lahadalia sebut kinerja Tom Lembong di Kementerian Investasi yang merupakan lulusan Harvard. Ini pendidikan mereka.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bandingkan Kinerjanya dengan Tom Lembong yang Lulusan Harvard: Tidak Mesti Pintar Bikin Pidato..

24 Januari 2024

Bahlil Bandingkan Kinerjanya dengan Tom Lembong yang Lulusan Harvard: Tidak Mesti Pintar Bikin Pidato..

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membandingkan kinerjanya di Kementerian Investasi dengan Tom Lembong.

Baca Selengkapnya