Temuan Uang Palsu Melonjak 225 Persen, BI: Bukan karena Pilkada  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 24 November 2015 04:59 WIB

Polisi menunjukan beberapa uang palsu, dari hasil penangkapan 4 tersangka. Polisi berhasil mengamankan uang palsu senilai 16 triliun. Jakarta, 9 April 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat jumlah temuan uang palsu yang bersumber dari laporan perbankan ke BI serta hasil penyidikan Polri hingga Oktober 2015 mencapai 273.223 lembar. Jumlah temuan itu melonjak 225 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014 yang hanya sebanyak 122.091 lembar.

Meski demikian, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi, memastikan, peningkatan penemuan uang palsu ini bukan karena suasana menjelang pemilihan kepala daerah serentak.

Menurut Suhaedi, peningkatan temuan karena meningkatnya pemahaman masyarakat seputar keaslian uang. "Ini karena kesadaran masyarakat terhadap uang palsu dan melaporkannya ke bank atau ke polisi semakin besar. Pakai prinsip 3D, dilihat, diraba, diterawang," ujar Suhaedi di Bank Indonesia Jakarta, Senin, 23 November 2015.

Suhaedi menjelaskan, uang palsu paling banyak ditemukan di daerah Jawa Timur sebanyak 148.904 lembar. Diikuti DKI Jakarta 49.326 lembar, Jawa Barat 31.439 lembar, Jawa Tengah 17.254 lembar, Lampung 4.202 lembar, Bali 3.640 lembar, Sumatera Utara 3.598 lembar, DI Yogyakarta 2.548 lembar, Nusa Tenggara Timur 2.013 lembar, dan Nusa Tenggara Barat 1.406 lembar. "Mayoritas pecahan Rp 100 ribu," katanya.

Jika dibandingkan dengan negara maju lainnya, temuan uang palsu di Indonesia, menurut Suhaedi, masih tergolong rendah. Peringkat pertama masih diduduki oleh Amerika Serikat. "Di AS, rasio uang palsu di atas 250 lembar per satu juta lembar uang yang diedarkan. Sedangkan di Indonesia, rasio uang palsu sampai dengan Oktober 2015 sebesar 18 lembar per 1 juta lembar uang yang diedarkan," ujarnya.

Namun jika dibandingkan dengan Malaysia, peredaran uang palsu di Indonesia masih lebih tinggi. "Di Malaysia, rasio uang palsu sebesar 13 lembar untuk setiap 1 juta lembar uang yang diedarkan," kata Suhaedi.

Berdasarkan data BI pada 2015, dari 273.223 lembar uang palsu yang ditemukan, sebanyak 202.376 lembar uang dalam pecahan Rp 100 ribu, 59.848 lembar dalam pecahan Rp 50 ribu, 7.065 lembar dalam pecahan Rp 20 ribu, 1.805 lembar dalam pecahan Rp 10 ribu, 1.805 lembar dalam pecahan Rp 5.000, 323 lembar dalam pecahan Rp 2.000, serta 1 lembar pecahan Rp 1.000.

INGE KLARA SAFITRI





Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya