Mesin Rusak, Lion Air Delay Terbang 13 Jam di Bandara Kupang
Editor
Ahmad Nurhasim
Senin, 23 November 2015 12:27 WIB
TEMPO.CO, Kupang - Pesawat Lion Air mengalami delay (keterlambatan) penerbangan selama 13 jam di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, karena mesinnya rusak. Akibatnya, ratusan penumpang tujuan Surabaya dan Jakarta terlantar.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 695 tujuan Surabaya dan Jakarta yang seharusnya diberangkatkan pada Minggu, 22 November 2015, pukul 11.00, dibatalkan pemberangkatannya dan kembali ke apron Bandara El Tari, Kupang, karena mengalami kerusakan pada mesin nomor satu.
Sebanyak 213 penumpang dalam pesawat itu pun diturunkan. Sempat terjadi ketegangan antara penumpang dan manajemen Lion Air di Bandara El Tari, Kupang. Penumpang menagih kepastian penerbangan ke Bandara Juanda Surabaya dan Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat yang dipiloti kapten Bariman ini terpaksa batal terbang, akibat kerusakan mesin tersebut.
"Kami sudah berada di ujung landasan dan siap terbang, tapi pilot mengumumkan ada kerusakan sistem engine control sehingga harus kembali ke apron," kata Agus, salah satu penumpang Lion Air.
Dia pun meminta agar manajemen Lion Air dibenahi dan diberikan teguran oleh Menteri Perhubungan, karena sangat membahayakan keselamatan penumpang. "Menteri Perhubungan tolong agar maskapai yang sering terjadi kerusakan diberi teguran keras," ujarnya.
Lion Air akhirnya mengevakuasi para penumpang menggunakan bus ke sebuah hotel. Sebagian penumpang akhirnya memilih membatalkan penerbangan mereka. Imanda, misalnya, membatalkan penerbangannya menggunakan pesawat Lion Air, dan memilih menggunakan maskapai lainnya. "Saya sudah sering mengalami delay saat menggunakan jasa maskapai Lion Air," katanya.
Kepala Lion Air Erik mengaku delay-nya penerbangan itu akibat adanya kerusakan mesin nomor satu, sehingga menunggu pesawat pengganti yang tiba di Bandara El Tari, Kupang, pada pukul 23.00 Wita. Sebagian penumpang baru diberangkatkan pada Senin, 23 November 2015, pukul 01.00 Wita. "Kendala teknis, mesin nomor satu bermasalah, sehingga tidak bisa terbang," katanya.
Ratusan penumpang yang mengalami delay diberikan kompensasi dengan diinapkan pada salah satu hotel dan diberikan uang pengganti Rp 300 ribu. Namun, penumpang yang berangkat dinihari tadi masih tersisa 167 dari 213 orang.
"Sisanya, pindah dan minta kembali uang," katanya. Siang ini pukul 11.00 baru diterbangkan 67 penumpang dengan pesawat Lion Air.
YOHANES SEO