Pameran Dagang Indonesia Raup Transaksi US$ 909,31 Juta

Reporter

Rabu, 18 November 2015 16:44 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perdagangan Thomas Lembong melihat stand kain songket pada pameran Trade Expo Indonesia ke 30 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta, 21 Oktober 2015. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Pameran dagang terbesar Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran tahun ini membukukan total transaksi US$ 909,31 juta. Dari jumlah itu, transaksi produk sebesar US$ 857,37 juta, dan sisanya jasa. “Transaksi produk meningkat 5,29 persen dibandingkan hasil transaksi produk tahun lalu,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak di kantornya, Rabu, 18 November 2015.

Uniknya, sebagian produk itu dibeli oleh negara-negara yang bukan pasar utama bagi Indonesia. Kementerian Perdagangan mencatat, pembeli yang paling banyak memborong di TEI berasal dari Mesir, Uni Emirat Arab, dan Turki. "Buyers pada TEI 2015 didominasi dari negara-negara non-tradisional, ini menunjukkan bahwa kebijakan diversifikasi pasar yang dilancarkan Pemerintah telah membuahkan hasil,” kata Nus.

Rinciannya, transaksi dari pembeli asal Malaysia sebesar US$ 109,62 juta (12,78 persen); Uni Emirat Arab (UEA) sebesar US$ 86,24 juta (10,05 persen); Afrika Selatan sebesar US$ 52,01 juta (6,06 persen); Turki sebesar US$ 44,93 juta (5,24 persen), dan Mesir sebesar US$ 42,76 juta (4,98 persen).

Nus menyatakan, tekstil masih menjadi produk yang paling banyak diminati di TEI 2015 dengan total transaksi US$ 154,05 juta atau 17,96 persen dari total seluruh transaksi produk. Sementara produk-produk lainnya yang juga laris adalah furnitur yang menghasilkan transaksi sebesar US$ 116,26 juta (13,56 persen), dan makanan olahan sebesar US$ 107,99 juta (12,59 persen).

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), perolehan sektor jasa pada TEI 2015 mencapai US$ 51,94 juta. Sebanyak 53,82 persen dari jumlah itu terserap ke sektor perkebunan; 23,93 persen ke sektor manufaktur; dan 20,22 persen ke sektor konstruksi. Selain itu, hanya 1,37 persen yang terserap ke sektor pertanian dan wisata.

Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Eliya Rosalina Sunignyo menyatakan pemerintah memang sangat berhati-hati menempatkan tenaga kerja di sektor wisata atau hospitality. “Sebab, pekerjaan terkait wisata, terutama di hotel atau spa ini rawan diselewengkan ke prostitusi,” ujarnya. “Perlindungannya harus jelas betul.”

PINGIT ARIA

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

1 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

7 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

9 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya