Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat berdiskusi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 11 November 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Pefindo, Guntur Tri Hariyanto, memprediksi Bank Indonesia tidak akan menurunkan suku bunganya (BI Rate). Menurut dia, bank sentral akan memilih mempertahankan suku bunga dalam kondisi ekonomi saat ini.
"Menurut saya, BI belum berani untuk melakukannya. Paling tidak, untuk menjaga rupiah agar tidak terlalu melemah," kata Guntur saat dihubungi, Senin, 16 November 2015. Bank Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur pada Selasa, 17 November 2015.
Sejumlah analis memprediksi bank sentral akan tetap menerapkan kebijakan suku bunga tinggi. Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, juga memprediksi tingkat suku bunga tak akan berubah dalam waktu dekat.
Menurut dia, masih kurang baiknya data ekonomi Indonesia membuat BI belum mau mengubah kebijakannya. Menurut Reza, kekhawatiran BI ialah jika suku bunga turun, rupiah kembali anjlok. "Makanya mereka belum mau menurunkan BI Rate," ujar dia.
Reza mengatakan untuk menurunkan BI Rate, bank sentral akan berpatok pada kondisi ekonomi Indonesia. "Tergantung seberapa cepat ekonomi Indonesia bisa pulih," katanya.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
15 jam lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.