Bukan Nasi Goreng, Ternyata Ini Menu Sarapan Presiden Jokowi  

Reporter

Kamis, 12 November 2015 09:21 WIB

Presiden Jokowi mengunjungi SD Negeri 8 Pahandut di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 31 Oktober 2015. Presiden juga membagikan buku tulis kepada para siswa. ANTARA/Ronny NT

TEMPO.CO, Gresik - Persaingan antarnegara perihal mendatangkan investasi semakin ketat. Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa Vietnam, Thailand, dan Malaysia sebagai pesaing berat Indonesia. Untuk itu, pertumbuhan investasi menjadi perhatian utamanya setiap hari.

"Pertumbuhan investasi saya ikuti terus. Kalau pagi sarapan saya angka-angka, bukan nasi goreng atau lainnya," katanya di sela acara peluncuran program sinergi investasi pondok pesantren Qomarudin dengan kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu, 11 November 2015.

BACA JUGA
Terungkap, Dua Wanita Ini Bikin Ivan Gunawan Jatuh Cinta
Coba Cari, di Mana Wanita Cantik Tanpa Baju di Lukisan Ini?

Jokowi mengaku sarapan data-data investasi dan harga kebutuhan pokok. "Yang pertama saya baca adalah angka-angka yang berkaitan dengan harga pangan seperti beras, apakah bergerak naik atau bergerak turun," ucap Jokowi. Jika harganya naik, Jokowi meneruskan pengecekan stok di pasar induk beras Cipinang, Jakarta Timur.

Jokowi menyebutkan kisaran 2.700-3.000 ton sebagai patokan aman. "Angka saya ikuti tiap hari agar tahu yang saya lakukan," ujarnya. Penyiapan lapangan pekerjaan tugas selanjutnya. Sebab terdapat 7,5 juta pengangguran di Indonesia. Peluncuran program sinergi investasi antara kawasan industri dan pesantren dinilai sebagai langkah positif.

JANGAN LEWATKAN
Rekaman OC Kaligis Dibuka, Terungkap Permainan Uang Itu!
Hijaber Cantik UNJ Tewas, Ini Alasan Delea ke Bandung


"Saya bersyukur sekali ada kerja sama antara dunia investasi dan pondok pesantren. Alhamdulillah moga-moga kerja sama ini diteruskan di daerah lain," kata dia. Jokowi mengaku menggenjot semua kementerian agar semakin banyak mendatangkan investasi ke daerah. Kompetisi di antara negara tetangga, terutama ASEAN, semakin ketat.

Untuk itu, pihaknya berkomitmen melakukan berbagai macam deregulasi melalui paket-paket kebijakan ekonomi. "Negara lalu mendorong lagi ke provinsi, kabupaten, kota. Semakin banyak uang yang beredar di sebuah negara, provinsi, kabupaten, maka semakin sejahtera masyarakat yang ada di situ," tutur Jokowi.

ARTIKA RACHMI FARMITA

GEGER SKANDAL PETRAL
SKANDAL PETRAL: Inilah MR, Mister Untouchable di Era SBY
SKANDAL PETRAL: Tuan MR Sering Disebut di Era Presiden SBY

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

4 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

5 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

6 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

9 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

10 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

11 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

14 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

15 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

15 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya