Pabrik PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (PT. TPPI) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. TEMPO/Sujatmiko
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban, siang hari ini. Jokowi akan melihat pengoperasian kilang tersebut setelah 15 tahun tidak memiliki kepastian.
Rombongan Jokowi yang berangkat dari Surabaya siang ini akan dijemput Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno; Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto; serta Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Wiratmaja Puja, yang sudah terlebih dulu berada di lokasi.
Saat ini kilang TPPI telah beroperasi dan produksi mencapai lebih dari 40 persen target Pertamina. TPPI mulai beroperasi sejak bulan Oktober lalu. Keberadaan TPPI diharapkan dapat mengurangi 20 persen impor BBM premium karena produksinya dapat mencapai 61 ribu barel per hari.
Juru bicara PT Pertamina Wianda Pusponego mengatakan, dengan turunnya volume impor tersebut, pengeluaran devisa negara menjadi berkurang. "Ini yang mungkin menjadi dapat perhatian Pak Presiden yang besok berkenan datang langsung untuk melihat bagaimana kegiatan operasi TPPI dilaksanakan," kata dia di Terminal Bahan Bakar Minyak, Surabaya, kemarin, Selasa, 10 November 2015.
Kebutuhan impor BBM semakin berkurang jika mendapat tambahan produksi Proyek Residual Catalytic Cracking (RFCC) Kilang Cilacap yang mencapai 30 ribu barel per hari. Gabungan produksi TPPI 61 ribu barel per hari ditambah produksi RFCC Cilacap 30 ribu barel per hari tersebut dapat mengurangi impor premium 91 ribu barel per hari.
Menurut Wianda, jika menggunakan asumsi harga minyak US$ 60 per barel, total penghematan impor BBM dapat mencapai US$ 1,2 miliar per tahun. Dari dua infrastruktur tersebut, dia memperkirakan penghematan dapat mencapai Rp 16 triliun setiap tahun jika menggunakan kurs tengah Rp 13 ribu per dolar.