TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mendorong penggunaan batu bara muda yang memiliki kalori rendah dibawah 4800 kalori. Hal ini dilakukan untuk menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada pembangkit listrik. Menurut Direktur Utama PLN, Eddie Widiono, potensi batu bara kalori rendah di Indonesia sangat besar dan dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Itu merupakan harapan terakhir PLN untuk dapat membantu mengurangi pemakaian BBM, kata Eddie dalam diskusi Interaktif di RRI Jakarta Senin (2/1). Ia menjelaskan, akibat harga BBM yang tinggi belanja BBM untuk pembangkit PLN pada 2005 mencapai Rp 35 triliun, sedangkan 2006 diprediksi akan mencapai 51 triliun dengan harga solar sekitar Rp 6000 per liter. Menurut Eddie batu bara muda selama ini tidak ada pasarnya sehingga PLN dapat membelinya dengan harga murah. Dari 57,8 miliar ton potensi batu bara yang dimiliki Indonesia hampir setengahnya merupakan batu bara muda.Ia menepis dugaan penggunaan batu bara muda dapat merusak pembangkit listrik. Tapi diakuinya bahwa hal itu dapat menurunkan effiseinsi pembangkit. Eddie mencontohkan, jika menggunakan 100 ton batu bara kalori tinggi dapat menghasilkan 100 MW, dengan batu bara muda hanya menghasilkan 90 MW. Kami juga hati hati, maka setelah dihitung penurunan efisiensi ini jika dibandingkan dengan penurunan biayanya ternyata masih lebih besar penurunan biaya, katanya. M. Fasabeni