Bentara Budaya Bali Tampilkan Pertunjukkan Gamelan Baru

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2015 23:01 WIB

Sejumlah penari membawakan sendratari "Siwa Nata Raja" saat pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-37 di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Bali, 13 Juni 2015. Festival seni budaya tahunan ini digelar selama sebulan. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali menggelar sebuah pertunjukkan gamelan baru, konser dan dialog.

"Kegiatan itu melibatkan sanggar Cenik Wayah dari perkampungan seniman Ubud menyuguhkan karya-karya terkini komposer Bali bereputasi internasional, Wayan Sudirana dan Wayan Gde Yudane," kata salah seorang komposer Wayan Gde Yudane di Denpasar, Jumat (23 Oktober 2015).

Ia mengatakan, kegiatan yang akan digelar Minggu malam (25 Oktober 2015) mengusung tema New Music for Gamelan secara khusus akan me-reinterpretasi dan re-formasi kesenian Barong yang selama ini ada di Pulau Dewata.

Gagasan tersebut bermula dari kesadaran bahwa kesenian tradisional Bali telah mengalami perkembangan yang panjang. Dari semula ditujukan untuk kegiatan yang bersifat ritual keagamaan yang sakral, belakangan melahirkan pula pertunjukan yang bersifat tontonan (hiburan).

"Orientasi kesenian juga bergeser sejalan dengan hadirnya pariwisata, di mana ekonomi dan industri menjadi patron baru yang mengubah banyak hal baik secara stilistik maupun estetik," ujar Wayan Gde Yudane.

Dinamika tersebut mencerminkan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, mulai dari masa kerajaan, kolonial, hingga masa sekarang yang melahirkan aneka gugatan sekaligus respon kreatif seniman-seniman untuk menciptakan genre kesenian baru, meskipun masih berbasis seni-seni tradisi.

"Salah satu tinjauan dari fenomena tersebut kita dapat mencermati keberadaan kesenian Barong, yang juga mengalami perubahan dari tari Barong sakral Calonarang di masa tahun 1940-an, menjadi tarian Barong yang orientasinya bergeser menjadi hiburan untuk turis," ujar Gde Yudane, yang pernah meraih penghargaan Melbourne Age Criticism sebagai Creative Excellent pada Festival Adelaide, Australia tahun 2000.

Konser Gending Bebarongan Baru kali ini adalah sebuah upaya re-formasi, memberi format dan pemaknaan baru terhadap gending bebarongan yang sudah ada, sekaligus melakukan re-kreatif, menciptakan bentuk gending bebarongan yang sama sekali baru, buah respon perenungan yang panjang atas perjalanan kesenian Bebarongan.

Upaya-upaya tersebut tidak semata-mata memberikan hiburan lahiriah dan batiniah, namun juga mencerahkan masyarakat agar turut bangga dan memiliki bentuk-bentuk kesenian yang lahir dalam ekspresi kekinian dengan capaian artitstik yang terpujikan serta bermutu tinggi.

Menurut penata acara Bentara Budaya Bali, Juwitta Katriana pertunjukkan gamelan Bebarongan Baru kali merupakan kelanjutan dari konser-konser New Music for Gamelan serupa yang pernah digelar tahun-tahun sebelumnya.


ANTARA

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

11 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

15 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

4 Maret 2024

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.

Baca Selengkapnya