TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia akan memberikan pelatihan kepada karyawannya untuk mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dibangun mulai 2016.
Menurut Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro, PT KAI akan mendukung proyek kereta cepat dari sisi teknis dan operator. "PT KAI akan dukung sumber daya manusia. Maka akan kami beri pelatihan," kata Edi di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2015. Edi menjelaskan, PT KAI akan menggelar program pelatihan jangka pendek dan menengah.
"Kami juga akan mengirim karyawan ke sekolah khusus di Cina untuk jangka panjang, karena ke depannya akan menggunakan kereta listrik," ujar Edi.
Indonesia menjatuhkan pilihan pada Cina untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Kesepakatan proyek kereta cepat senilai US$ 5,5 miliar ini ditandatangani pemimpin China Railway International, Yang Zhongmin, dengan Dwi Windarto, Presiden Direktur konsorsium BUMN Indonesia--PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Cina akan memegang 40 persen saham, sedangkan sisanya oleh Indonesia, dan 75 persen pendanaan disediakan Cina Development Bank milik pemerintah Cina. Adapun sisanya ditanggung bersama oleh China Railway dan konsorsium BUMN Indonesia.
PT Pilar Sinergi BUMN merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, PT Perkebunan Nusantara VIII.
Jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan membentang 150 kilometer dan dibangun secara layang atau elevated. High Speed Railways itu akan melesat dengan kecepatan 250 kilometer per jam melewati empat stasiun, antara lain Halim, Karawang, Walini, dan Gedebage.
